Maulid Nabi Muhammad SAW – Barzanji

Maulid Nabi Muhammad SAW – Barzanji

Maulid Nabi Muhammad SAW – Barzanji

الْجَنَّةُ وَ نَعِيْمُهَا سَعْدٌ لِمَنْ يُصَلِّيْ وَ يُسَلِّمُ وَ يُبَارِكُ عَلَيْهِ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

اَبْتَدِئُ الْإِمْلَاءَ بِاسْمِ الذَّاتِ الْعَلِيَّةِ۞ مُسْتَدِرًّا فَيْضَ الْبَرَكَاتِ عَلـٰى مَا أَنَالَهُ وَأَوْلَاهُ ۞ وَأُثَنِّي بِحَمْدٍ مَوَارِدُهُ سَائِغَةٌ هَنِيَّةٌ۞ مُمْتَطِيًا مِنَ الشُّكْرِ الْجَمِيْلِ مَطَايَاهُ ۞ وأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّقَدُّمِ وَالْأَوَّلِيَّةِ،۞ اَلْمُنْتَقِلِ فِي الْغُرَرِ الْكَرِيْمَةِ وَالْجِبَاهِ ۞ وَأَسْتَمْنِحُ اللهَ تَعَالـٰى رِضْوَانًا يَخُصُّ الْعِتْرَةَ الطَّاهِرَةَ النَّـبَوِيَّةَ۞ وَيَعُمُّ الصَّحَابَةَ وَالْأَتْبَاعَ وَمَنْ وَالَاهُ ۞ وَأَسْتَجْدِيْهِ هِدَايَةً لِسُلُوْكِ السُّـبُلِ الْوَاضِحَةِ الْجَلِيَّةِ۞ وَحِفْظًا مِنَ الْغَوَايَةِ فِي خِطَطِ الْخَطَأِ وَخُطَاهُ ۞ وأَنْشُرُ مِنْ قِصَّةِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ بُرُوْدًا حِسَانًا عَبْقَرِيَّةً۞ نَاظِمًا مِنَ النَّسَبِ الشَّرِيْفِ عِقْدًا تُحَلَّى الْمَسَامِعُ بِحُلَاهُ ۞ وأَسْتَعِيْنُ بِحَوْلِ اللهِ وَقُوَّتِهِ الْقَوِيَّةِ؛۞ فَإِنَّهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِالله ۞


Aku mulai membacakan dengan nama Dzat Yang Mahatinggi. Dengan memohon limpahan keberkahan atas apa yang Allah berikan dan karuniakan kepadanya (Nabi Muhammad SAW). Aku memuji dengan pujian yang sumbernya selalu membuatku menikmati. Dengan mengendarai rasa syukur yang indah. Aku pohonkan shalawat dan salam (rahmat dan kesejahteraan) atas cahaya yang disifati dengan kedahuluan (atas makhluk lain) dan keawalan (atas seluruh makhluk). Yang berpindah-pindah pada orang-orang yang mulia.
Aku memohon kepada Allah karunia keridhaan yang khusus bagi keluarga beliau yang suci. Dan umumnya bagi para sahabat, para pengikut, dan orang yang dicintainya. Dan aku meminta tolong kepada-Nya agar mendapat petunjuk untuk menempuh jalan yang jelas dan terang. Dan terpelihara dari kesesatan di tempat-tempat dan jalan-jalan kesalahan.
Aku sebar luaskan kain yang baik lagi indah tentang kisah kelahiran Nabi SAW. Dengan merangkai puisi mengenai keturunan yang mulia sebagai kalung yang membuat telinga terhias dengannya. Dan aku minta tolong dengan daya Allah Ta‘ala dan kekuatan-Nya yang kuat. Karena, sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.


عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ بَعْدُ فَأَقُوْلُ: هُوَ سَيِّدُنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَ اسْمُهُ شَيْبَةُ الْحَمْدِ حُمِدَتْ خِصَالُهُ السَّنِيَّةُ ۞ اِبْنِ هَاشِمٍ وَاسْمُهُ عَمْرُو بْنُ عَبْدِ مَنَافٍ وَاسْمُهُ الْمُغِيْرَةُ الَّذِيْ يَنْتَمِي الْاِرْتِقَاءُ لِعُلْيَاهُ ۞ اِبْنِ قُصَيِّ وَاسْمُهُ مُجَمِّعٌ سُمِّيَ بِقُصَيِّ لِتَقَاصِيْهِ فِيْ بِلَادِ قُضَاعَةَ الْقَصِيَّةِ ۞ إِلَى أَنْ أَعَادَهُ اللهُ تَعَالَى إِلَى الْحَرَمِ الْمُحْتَرَمِ فَحَمَى حِمَاهُ ۞ اِبْنِ كِلَابٍ وَاسْمُهُ حَكِيْمُ بْنُ مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِّ بْنِ غَالِبٍ بْنِ فِهْرٍ وَاسْمُهُ قُرَيْشٌ وَ إِلَيْهِ تُنْسِبُ الْبُطُوْنِ الْقُرَشِيَّةُ ۞ وَ مَا فَوْقَهُ كِنَانِيٌّ كَمَا جَنَحَ إِلَيْهِ الْكَثِيْرُ وَارْتَضَاهُ ۞ اِبْنِ مَالِكِ بْنِ النَّضْرِ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ ابْنِ إِلْيَاسَ وَ هُوَ أَوَّلُ مَنْ أَهْدَى الْبُدْنَ إِلَى الرِّحَابِ الْحَرَمِيَّةِ ۞ وَ سُمِعَ فِيْ صُلْبِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ذَكَرَ اللهَ تَعَالَى وَ لَبَّاهُ ۞ اِبْنِ مُضَرَ بْنِ نِزَارِ بْنِ مَعَدِّ بْنِ عَدْنَانَ، وَ هذَا سِلْكٌ نَّظَمَتْ فَرَائِدُهُ بَنَانَ السُّنَّةِ السَّنِيَّةِ ۞ وَ رَفْعُهُ إِلَى الْخَلِيْلِ إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ أَمْسَكَ عَنْهُ الشَّارِعُ وَ أَبَاهُ ۞ وَ عَدْنَانُ بِلَا رَيْبٍ عِنْدَ ذَوِي الْعُلُوْم ِالنَّسَبِيَّةِ ۞ إِلَى الذَّبِيْحِ إِسْمَاعِيْلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ نِسْبَتُهُ وَ مُنْتَمَاهُ ۞ فَأَعْظِمْ بِهِ مِنْ عِقْدٍ تَأَلَّقَتْ كَوَاكِبُهُ الدُّرِّيَّةُ ۞ وَ كَيْفَ لَا وَ السَّيِّدُ الْأَكْرَمُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَاسِطَتُهُ الْمُنْتَقَاةُ ۞


نَسَبٌ تَحْسِبُ الْعُلَا بِحُلَاهُ ۩ قَلَّدَتْهَا نُجُوْمَهَا الْجَوْزَاءُ ۩ حَبَّذَا عِقْدُ سُؤْدَدٍ وَ فَخَارٍ ۩ أَنْتَ فِيْهِ الْيَتِيْمَةُ الْعَصْمَاءُ ۩


وَ أَكْرِمْ بِهِ مِنْ نَسَبٍ طَهَّرَهُ اللهُ تَعَالَى مِنْ سِفَاحِ الْجَاهِلِيَّةِ ۞ أَوْرَدَ الزَّيْنُ الْعِرَاقِيُّ وَارِدَهُ فِيْ مَوْرِدِهِ الْهَنِيِّ وَ رَوَاهُ ۞


حَفِظَ الْإِلٰهُ كَرَامَةً لِمُحَمَّدٍ ۩ آبَاءَهُ الْأَمْجَادَ صَوْنًا لِاسْمِهِ ۩ تَرَكُوا السِّفَاحَ فَلَمْ يُصِبْهُمْ عَارُهُ ۩ مِنْ آدَمَ وَ إِلَى أَبِيْهِ وَ أُمِّهِ ۩


سَرَاةٌ سَرَى نُوْرُ النُّبُوَّةِ فِيْ أَسَارِيْرِ غُرَرِهِمُ الْبَهِيَّةِ ۞ وَ بَدَرَ بَدْرُهُ فِيْ جَبِيْنِ جَدِّهِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَ ابْنِهِ عَبْدِ اللهِ ۞

Setelah itu aku berkata: Dia adalah junjungan kita, Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdil Muththalib. Namanya (nama Abdul Muthalib) adalah Syaibatul Hamdi, dan perilaku-perilakunya yang luhur itu terpuji. Ia putra Hasyim, yang nama sebenarnya ‘Amr, putra Abdi Manaf, yang nama sebenarnya Mughirah, yang keluhuran itu dicitrakan kepadanya karena kemuliaan nasabnya. Ia putra Qushay, yang nama sebenarnya Mujammi’. Disebut Qushaiy karena jauhnya (ia pergi) ke negeri Qudha‘ah yang jauh. Sampai Allah Ta‘ala mengembalikannya ke tanah haram (suci) dan terhormat, lalu Dia memeliharanya dengan suatu pemeliharaan yang sesungguhnya.
Ia putra Kilab, nama sebenarnya Hakim, putra Murrah, putra Ka‘ab, putra Luayy, putra Fihr, yang nama sebenarnya Quraisy. Dan kepadanya dinasabkan semua suku Quraisy. Orang yang di atasnya adalah dari Kabilah Kinanah, sebagaimana pendapat banyak orang. Ia (Fihr) adalah putra Malik, putra Nadhr, putra Kinanah, putra Khuzaimah, putra Mudrikah, putra Ilyas. Dan Ilyas ini adalah orang pertama yang mengorbankan unta ke tanah haram (Baitul Haram). Dan di tulang punggungnya, terdengar Nabi SAW menyebut dan memenuhi panggilan Allah Ta‘ala. Ia (Ilyas) adalah putra Mudhar bin Nizar bin Ma‘ad bin Adnan.
Inilah kalung yang butiran-butiran mutiaranya terangkai oleh sunnah yang tinggi. Untuk menyebutkan orang-orang di atasnya (di atas Adnan) sampai kepada Al-Khalil, Nabi Ibrahim, Syari‘ (yakni Nabi) menahan dan enggan menyebutnya. Dan tidak diragukan lagi, menurut orang-orang yang memiliki ilmu nasab, nasab Adnan sampai kepada Dzabih (orang yang akan disembelih), yakni Ismail.
Alangkah agungnya nasab itu dari untaian permata yang bintangnya gemerlapan. Bagaimana tidak, sedangkan tuan yang paling mulia (Nabi Muhammad SAW) adalah pusatnya yang terpilih. Itulah nasab yang diyakini ketinggiannya karena kebersihannya. Bintang Jauza‘ (Aries) telah merangkai bintang-bintangnya. Alangkah indahnya untaian kesempurnaan dan kemegahan, sedangkan engkau padanya merupakan perata tunggal yang terpelihara.
Alangkah mulianya keturunan yang disucikan oleh Allah Ta'ala dari perzinaan Jahiliyah. Zain Al-Iraqi menuturkan dan meriwayatkannya di dalam karangannya yang bagus. Tuhan memelihara nenek moyangnya yang mulia (dari perbuatan nista) karena memuliakan Muhammad, yaitu untuk menjaga namanya. Mereka meninggalkan perzinaan, maka cacat perzinaan itu tidak menimpa mereka, dari adam sampai ayah-ibu beliau. Mereka adalah para pemimpin yang cahaya kenabian berjalan di garis-garis dahi mereka yang cemerlang. Dan jelaslah cahayanya (Nabi Muhammad) di dahi datuknya, Abdul Muththalib, dan anaknya, Abdullah.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ لَمَّا أَرَادَ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى إِبْرَازَ حَقِيْقَتِهِ الْمُحَمَّدِيَّةِ ۞ وَ إِظْهَارَهُ جِسْمًا وَ رُوْحًا بِصُوْرَتِهِ وَ مَعْنَاهُ ۞ نَقَلَهُ إِلَى مَقَرِّهِ مِنْ صَدَفَةِ آمِنَةَ الزُّهْرِيَّةِ ۞ وَ خَصَّهَا الْقَرِيْبُ الْمُجِيْبُ بِأَنْ تَكُوْنَ أُمًّا لِمُصْطَفَاهُ ۞ وَ نُوْدِيَ فِي السَّموَاتِ وَ الْأَرْضِ بِحَمْلِهَا لِأَنْوَارِهِ الذَّاتِيَّةِ ۞ وَ صَبَا كُلُّ صَبٍّ لِهُبُوْبِ نَسِيْمِ صَبَاهُ ۞ وَ كُسِيَتِ الْأَرْضُ بَعْدَ طُوْلِ جَدْبِهَا مِنَ النَّبَاتِ حُلَلًا سُنْدُسِيَّةً ۞ وَ أَيْنَعَتِ الثِّمَارُ وَأَدْنَى الشَّجَرُ لِلْجَانِيْ جنَاَهُ ۞ وَ نَطَقَتْ بِحَمْلِهِ كُلُّ دَابَّةٍ لَقُرَيْشٍ بِفِصَاحِ الْأَلْسُنِ الْعَرَبِيَّةِ ۞ وَ خَرَّتِ الْأَسِرَّةُ وَ الْأَصْنَامُ عَلَى الْوُجُوْهِ وَ الْأَفْوَاهُ ۞ وَ تَبَاشَرَتْ وُحُوْشُ الْمَشَارِقِ وَ الْمَغَارِبِ وَ دَوَابُّهَا الْبَحْرِيَّةُ ۞ وَاحْتَسَتِ الْعَوَالِمُ مِنَ السُّرُوْرِ كَأْسَ حُمَيَّاهُ ۞ وَ بُشِّرَتِ الْجِنُّ بِإِظْلَالِ زَمَنِهِ وَانْتُهِكَتِ الْكَهَانَةُ وَ رَهَبَتِ الرَّهْبَانِيَّةُ ۞ وَ لَهِجَ بِخَبَرِهِ كُلُّ حَبْرٍ خَبِيْرٍ وَ فِيْ حُلَا حُسْنِهِ تَاهَ ۞ وَ أُوْتِيَتْ أُمُّهُ فِي الْمَنَامِ فَقِيْلَ لَهَا: إِنَّكِ قَدْ حَمَلْتِ بِسَيِّدِ الْعَالَمِيْنَ وَ خَيْرِ الْبَرِيَّةِ ۞ وَ سَمِّيْهِ إِذَا وَضَعْتِهِ مُحَمَّدًا لِأَنَّهُ سَتُحْمَدُ عُقْبَاهُ

Ketika Allah Ta'ala menghendaki untuk menampakkan hakikatnya yang terpuji, dan memunculkannya sebagai jasmani dan ruhani dalam bentuk dan pengertiannya, Dia memindahkannya ketempat menetapnya di kandungan Aminah Az-Zuhriyyah, dan Dzat Yang Mahadekat dan Maha memperkenankan, mengkhususkannya (Aminah) menjadi ibu makhluk pilihan-Nya.
Diserukan di langit dan di bumi bahwa ia (Aminah) mengandungnya. Dan berembuslah angin sepoi-sepoi basah di pagi hari. Setelah lama gersang, bumi dipakaikan sutera tebal dari tumbuh-tumbuhan. Buah-buahan menjadi masak, dan pohon-pohon mendekati orang-orang yang akan memetiknya. Setiap binatang suku Quraisy mengucapkan dengan bahasa Arab yang fasih bahwa beliau sedang dikandung. Singgasana-singgasana raja dan berhala menjadi tersungkur pada muka dan mulutnya. Binatang-binatang liar bumi Timur dan Barat serta binatang laut saling bertemu. Seluruh alam merasakan kesenangan.
Jin memberitakan dekatnya masanya (masa kelahiran beliau), sedangkan juru tenung menjadi binasa dan dan para pendeta menjadi takut. Setiap orang pandai dan waspada membicarakan beritanya dan himpunan kebaikannya yang membingungkan (alam).
Ibunya di dalam tidur (mimpi) didatangi dan dikatakan kepadanya, "Sesungguhnya kamu mengandung pemimpin seluruh alam dan sebaik-baik manusia. Apabila kamu melahirkannya, namailah ia Muhammad (artinya orang yang terpuji), karena ia akan dipuji. "

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ لَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ شَهْرَانِ عَلَى مَشْهُوْرِ الْأَقْوَالِ الْمَرْوِيَّةْ ۞ تُوُفِّيَ بِالْمَدِيْنَةِ الْمُنَوَّرَةِ أَبُوْهُ عَبْدُ اللهِ ۞ وَ كَانَ قَدِ اجْتَازَ بِأَخْوَالِهِ بَنِيْ عَدِيٍّ مِنَ الطَّائِفَةِ النَّجَّارِيَّةِ ۞ وَ مَكَثَ فِيْهِمْ شَهْرًا سَقِيْمًا يُعَانُوْنَ سُقْمَهُ وَ شَكْوَاهُ ۞ وَ لَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ عَلَى الرَّاجِحِ تِسْعَةُ أَشْهُرٍ قَمَرِيَّةٍ ۞ وَ آنَ لِلزَّمَانِ أَنْ يَنْجَلِيَ عَنْهُ صَدَاهُ ۞ حَضَرَ أُمَّهُ لَيْلَةَ مَوْلِدِهِ آسِيَةُ وَ مَرْيَمُ فِيْ نِسْوَةٍ مِنَ الْحَظِيْرَةِ الْقُدْسِيَّةِ ۞ وَ أَخَذَهَا الْمَخَاضُ فَوَلَدَتُههُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ نُوْرًا يَتَلَأْلَأُ سَنَاهُ ۞

Ketika genap beliau dikandung dua bulan menurut pendapat yang diriwayatkan dan termasyhur, ayahnya, Abdullah, wafat di Madinah Al-Munawwarah. Ia ketika itu telah singgah pada paman-pamannya dari Bani 'Adiy yang termasuk kelompok Najjar. Ia tinggal di tempat mereka selama satu bulan karena sakit parah.
Ketika genap beliau dikandung sembilan bulan Qamariyyah menurut pendapat yang kuat, datanglah masa hilangnya haus. Pada malam kelahirannya, Aisyah dan Maryam datang kepada ibunya bersama sekelompok perempuan dari Hadhiratul Qudsiyyah. Lalu Aminah merasakan sakitnya orang yang mau melahirkan, kemudian ia melahirkan beliau dengan cahayanya yang cemerlang.

مَحَلُّ الْقِيَامِ

وَ مُحَيًّا كَالشَّمْسِ مِنْكَ مُضِيْءٌ ۩ أَسْفَرَتْ عَنْهُ لَيْلَةٌ غَرَّاءُ ۩ لَيْلَةُ الْمَوْلِدِ الَّذِيْ كَانَ لِلدِّيْنِ سُرُوْرٌ بِيَوْمِهِ وَازْدِهَاءُ ۩ يَوْمَ نَالَتْ بِوَضْعِهِ ابْنَةُ وَهَبٍ مِنْ فَخَارٍ مَا لَمْ تَنَلْهُ النّسَاءُ ۩ وَ أَتَتْ قَوْمَهَا بِأَفْضَلَ مِمَّا حَمَلَتْ قَبْلُ مَرْيَمُ الْعَذْرَاءُ ۩ مَوْلِدٌ كَانَ مِنْهُ فِيْ طَالِعِ الْكُفْرِ وَ بَالٌ عَلَيْهِمُ وَ وَبَاءُ ۩ وَ تَوَالَتْ بُشْرَى الْهَوَاتِفِ أَنْ قَدْ وُلِدَ الْمُصْطَفَى وَ حَقَّ الْهَنَاءُ ۩

Mahalul Qiyam

Wajahmu bagaikan matahari yang menyinari, yang karenanya malam menjadi terang benderang. Malam kelahiran beliau membawa kegembiraan dan kemegahan bagi agama, tetapi dalam pandangan orang-orang kafir tidak disukai dan merupakan wabah atas mereka. Yaitu, saat Putri Wahab memperoleh kemegahan dengan melahirkannya yang tidak diperoleh wanita-wanita lain. Aminah membawa kepada kaumnya, orang yang lebih utama daripada yang dikandung sebelumnya oleh Maryam yang perawan. Terus-menerus kabar gembira memberitakan bahwa insan pilihan telah dilahirkan dan benarlah kegembiraan itu.

هذَا وَ قَدِ اسْتَحْسَنَ الْقِيَامَ عِنْدَ ذِكْرِ مَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ أَئِمَّةٌ ذَوُوْا رِوَايَة ٍو رَوِيَّةٍ ۞ فَطُوْبَى لِمَنْ كَانَ تَعْظِيْمُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ غَايَةَ مَرَامِهِ وَ مَرْمَاهُ ۞

Demikianlah, para imam yang memiliki riwayat dan pemikiran, memandang baik untuk berdiri ketika menyebutkan kelahirannya yang mulia. Maka kebaikanlah yang didapatkan orang yang puncak harapan dan tujuannya memuliakan Nabi SAW

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ بَرَزَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى الْأَرْضِ رَافِعًا رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ الْعَلِيَّةِ ۞ مُوْمِيًا بِذلِكَ الرَّفْعِ إِلَى سُؤْدَدِهِ وَ عَلَاهُ ۞ وَ مُشِيْرًا إِلَى رِفْعَةِ قَدْرِهِ عَلَى سَائِرِ الْبَرِيَّةِ ۞ وَ أَنَّهُ الْحَبِيْبُ الَّذِيْ حَسُنَتْ طِبَاعُهُ وَ سَجَايَاهُ ۞ وَ دَعَتْ أُمُّهُ عَبْدَ الْمُطَّلِبِ وَ هُوَ يَطُوْفُ بِهَاتِيْكَ الْبَنِيَّةِ ۞ فَأَقْبَلَ مُسْرِعًا وَ نَظَرَ إِلَيْهِ وَ بَلَغَ مِنَ السُّرُوْرِ مُنَاهُ ۞ وَ أَدْخَلَهُ الْكَعْبَةَ الْغَرَّاءَ وَ قَامَ يَدْعُوْ بِخُلُوْصِ النِّيَّةِ ۞ وَ يَشْكُرُ اللهَ تَعَالَى عَلَى مَا مَنَّ بِهِ عَلَيْهِ وَ أَعْطَاهُ ۞ وَ وُلِدَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ نَظِيْفًا مَخْتُوْنًا مَقْطُوْعَ السُّرَّةِ بِيَدِ الْقُدْرَةِ الْإِلهِيَّةِ ۞ طَيِّبًا دَهِيْنًا مَكْحُوْلًا بِكُحْلِ الْعِنَايَةِ عَيْنَاهُ ۞ وَ قِيْلَ خَتَنَهُ جَدُّهُ (عَبْدُ الْمُطَّلِبِ) بَعْدَ سَبْعِ لَيَالٍ سَوِيَّةٍ ۞ وَ أَوْلَمَ وَ أَطْعَمَ وَ سَمَّاهُ مُحَمَّدًا وَ أَكْرَمَ مَثْوَاهُ ۞

Beliau lahir dengan meletakkan kedua tangannya di atas tanah dengan mengangkat kepalanya ke langit yang tinggi. Dengan mengangkatnya itu beliau mengisyaratkan kepemimpinannya (atas makhluk) dan ketinggian (akhlaq)-nya. Beliau juga mengisyaratkan ketinggian derajatnya atas seluruh manusia. Dan sesungguhnya beliau adalah orang yang dicintai dan baik naluri dan perangainya.
Ibunya memanggil Abdul Muththalib yang ketika itu sedang thawaf pada bangunan itu (Ka'bah). Lalu ia datang segera dan memandangnya, dan ia memperoleh kegembiraan yang dicita-citakannya. Abdul Muththalib lalu memasukkannya ke Ka'bah yang cemerlang dan mulia. Ia berdiri seraya berdoa dengan niat yang tulus (ikhlas). Ia bersyukur kepada Allah Ta'ala atas apa yang telah dianugerahkan dan diberikan kepadanya.
Beliau dilahirkan dalam keadaan bersih, telah dikhitan, dan dipotong pusarnya dengan kekuasaan Tuhannya. Harum, berminyak rambut, dan sepasang matanya telah bercelak dengan celak dari Tuhan. Dan ada pendapat yang mengatakan, kakeknya mengkhitankannya setelah tujuh malam. Ia selenggarakan walimah, memberi makan orang, dan memberi nama kepadanya Muhammad dan ia muliakan kedudukannya.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ ظَهَرَ عِنْدَ وِلَادَتِهِ خَوَارِقُ وَ غَرَائِبُ غَيْبِيَّةٌ ۞ إِرْهَاصًا لِنُبُوَّتِهِ وَ إِعْلَامًا بِأَنَّهُ مُخْتَارُ اللهِ تَعَالَى وَ مُجْتَبَاهُ ۞ فَزِيْدَتِ السَّمَاءِ حِفْظًا وَ رُدَّ عَنْهَا الْمَرَدَةُ وَ ذَوُوا النُّفُوْسِ الشَّيْطَانِيَّةِ ۞ وَ رَجَمَتْ نُجُوْمُ النِّيْرَاتِ كُلِّ رَجِيْمٍ فِيْ حَالِ مَرْقَاهُ ۞ وَ تَدَلَّتْ إِلَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ الْأَنْجُمُ الزُّهْرِيَّةُ ۞ وَاسْتَنَارَتْ بِنُوْرِهَا وِهَادُ الْحَرَمِ وَ رَبَاهُ ۞ وَ خَرَجَ مَعَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ نُوْرٌ أَضَاءَتْ لَهُ قُصُوْرُ الشَّامِ الْقَيْصَرِيَّةِ ۞ فَرَآهَا مَنْ بِبِطَاحِ مَكَّةَ دَارُهُ وَ مَغْنَاهُ ۞ الَّذِيْ رَفَعَ أَنُوْشَرْوَانَ سَمْكَهُ وَ سَوَّاهُ ۞ وَ سَقَطَ أَرْبَعَ عَشْرَةَ مِنْ شُرَفَاتِهِ الْعُلْوِيَّةِ ۞ وَ كُسِرَ مُلْكُ كِسْرَى لِهَوْلِ مَا أَصَابَهُ وَ عُرَاهُ ۞ وَ خَمِدَتِ النِّيْرَانُ الْمَعْبُوْدَةُ بِالْمَمَالِكِ الْفَارِسِيَّةِ ۞ لِطُلُوْعِ بَدْرِهِ الْمُنِيْرِ وَ إِشْرَاقِ مُحَيَّاهُ ۞ وَ غَاضَتْ بُحَيْرَةُ سَاوَةَ وَ كَانَتْ بَيْنَ هَمَذَانَ وَ قُمَّ مِنَ الْبِلَاد ِالْعَجَمِيَّةِ ۞ وَ جَفَّتْ إِذْ كَفَّ وَاكِفُ مَوْجِهَا الثَّجَّاجَ يَنَابِيْعُ هَاتِيْكَ الْمِيَاهِ ۞ وَ فَاضَ وَادِيْ سَمَاوَةَ وَ هِيَ مَفَازَةٌ فِيْ فَلَاةٍ وَ بَرِيَّةٍ ۞ لَمْ يَكُنْ بِهَا قَبْلُ مَاءٌ يَنْقَعُ لِلظَّمْآنِ اللَّهَاةَ. ۞ وَ كَانَ مَوْلِدُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِالْمَوْضِعِ الْمَعْرُوْفِ بِالْعَرَاصِ الْمَكِّيَّةِ ۞ وَ الْبَلَدِ الَّذِيْ لَا يُعْضَدُ شَجَرُهُ وَ لَا يُخْتَلَى خُلَاهُ ۞ وَاخْتُلِفَ فِيْ عَامِ وِلَادَتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ فِيْ شَهْرِهَا وَ فِيْ يَوْمِهَا عَلَى أَقْوَالٍ لِلْعُلَمَاءِ مَرْوِيَّةٍ ۞ وَ الرَّاجِحُ أَنَّهَا قُبَيْلَ فَجْرِ يَوْمِ الْإِثْنَيْنِ ثَانِيَ عَشَرَ شَهْرِ رَبِيْعُ الْأَوَّلِ مِنْ عَامِ الْفِيْلِ الَّذِيْ صَدَّهُ اللهُ تَعَالَى عَنِ الْحَرَمِ وَ حَمَاهُ. ۞

Ketika beliau lahir, tampaklah beberapa hal yang luar biasa dan hal-hal ghaib yang asing sebagai Irhash (sesuatu luar biasa yang Allah berikan kepada seorang nabi dan rasul sebelum diangkat) bagi kenabiannya dan pemberitahuan bahwa beliau adalah orang yang dipilih oleh Allah Ta'ala. Langit ditambah penjagaannya dan ditolak darinya (dari langit) para jin dan setan. Bintangbintang yang bersinar itu merajam setiap setan yang naik. Bintang-bintang yang cemerlang menunduk kepada beliau.
Lembah dan bukit di Makkah tersinari dengan cahayanya. Bersama beliau keluarlah cahaya yang menerangi istana-istana kaisar di Syam (Syria). Maka orang yang rumah dan tempat tinggalnya di Makkah melihatnya. Dan menjadi retak istana kaisar di Madain yang bangunannya ditinggikan dan dibangun oleh Anusyarwan. Empat belas menara yang tinggi roboh. Kerajaan Kisra binasa karena terkejut dengan apa yang menimpanya dan sampai kepadanya. Padam pula api yang disembah di kerajaan Persi karena munculnya cahaya yang menerangi dan sinar wajahnya. Dan surutlah danau Sawah yang terletak di antara Hamadzan dan Qum di negeri 'Ajam (negeri non-Arab), keringlah sumber-sumber air itu pada waktu tercegahnya tetesan yang banyak mengalir. Dan meluaplah Lembah Samawah, dan itu menjadi keberuntungan terhadap tanah dan padang pasir. Sebelumnya di tempat itu tidak ada air untuk orang yang haus tenggorokannya.
Kelahiran beliau adalah di tempat yang dikenal dengan Irash di Makkah. Dan negeri yang pohonnya tidak ditebang dan pohon-pohon perdunya tidak dipotong. Ada perbedaan pendapat mengenai tahun kelahirannya, bulan dan harinya. Tetapi pendapat yang kuat menyebutkan, kelahiran itu menjelang fajar hari Senin tanggal dua belas Rabi'ul Awwal tahun Gajah, kala itu Allah mencegah gajah untuk sampai ke ka'bah dan Dia menjaganya.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ أَرْضَعَتْهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أُمُّهُ أَيَّامًا ثُمَّ أَرْضَعَتْهُ ثُوَيْبَةُ الْأَسْلَمِيَّةُ ۞ الَّتِيْ أَعْتَقَهَا أَبُوْ لَهَبٍ حِيْنَ وَافَتْهُ عِنْدَ مِيْلَادِهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ بِبُشْرَاهُ ۞ فَأَرْضَعَتْهُ مَعَ ابْنِهَا مَسْرُوْحٍ وَ أَبِيْ سَلَمَةَ وَ هِيَ بِهِ حَفِيَّةٌ ۞ وَ أَرْضَعَتْ قَبْلَهُ حَمْزَةَ الَّذِيْ حُمِدَ فِيْ نُصْرَةِ الدِّيْنِ سُرَاهُ ۞ وَ كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَبْعَثُ إِلَيْهَا مِنَ الْمَدِيْنَةِ بِصِلَةٍ وَ كِسْوَةٍ هِيَ بِهَا حَرِيَّةٌ ۞ إِلَى أَنْ أَوْرَدَ هَيْكَلَهَا رَائِدُ الْمَنُوْنِ الضَّرِيْحِ وَ وَارَاهُ ۞ قِيْلَ عَلَى دِيْنِ قَوْمِهَا الْفِئَةِ الْجَاهِلِيَّةِ ۞ وَ قِيْلَ أَسْلَمَتْ أَثْبَتَ الْخِلَافِ ابْنُ مَنْدَةْ وَ حَكَاهُ ۞ ثُمَّ أَرْضَعَتْهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ الْفَتَاةُ حَلِيْمَةُ السَّعْدِيَّةُ ۞ وَ كَانَ قَدْ رَدَّ كُلٌّ مِنَ الْقَوْمِ ثَدْيَهَا لِفَقْرِهَا وَ أَبَاهُ ۞ فَأَخْصَبَ عَيْشُهَا بَعْدَ الْمَحْلِ قَبْلَ الْعَشِيَّةِ ۞ وَ دَرَّ ثَدْيَهَا بِدُرِّ دَرٍّ لَبَنَهُ الْيَمِيْنُ مِنْهُمَا وَ لَبَنُهُ الْآخَرُ أَخَاهُ ۞ وَ أَصْبَحَتْ بَعْدَ الْهُزَالِ وَ الْفَقْرِ غَنِيَّةً ۞ وَ سَمِنَتِ الشَّارِفُ لَدَيْهَا وَ الشِّيَاهُ ۞ وَ انْجَابَ عَنْ جَانِبِهَا كُلُّ مُلِمَّةٍ وَ رَزِيَّةٍ ۞ وَ طَرَّزَ السَّعْدُ بُرْدَ عَيْشِهَا الْهَنِيِّ وَ وَشَاهُ ۞

Ibunya menyusuinya beberapa hari. Kemudian beliau disusui oleh Tsuwaibah Al-Aslamiyah. Ia perempuan yang telah dimerdekakan oleh Abu Lahab ketika ia datang kepadanya memberitahukan kabar gembira kelahiran beliau. Tsuwaibah menyusui beliau bersama dengan anak laki-lakinya, Masruh dan Abu Salamah, dan ia memuliakan dan sayang kepada beliau. Sebelumnya ia menyusui Hamzah, yang amalnya terpuji dalam menolong agama Islam.
Beliau mengirim kepadanya (kepada Tsuwaibah, yakni setelah beliau dewasa) belanjaan dan pakain dari Madinah yang layak untuknya, sampai kematian datang kepadanya dan kubur menutupinya. Ada pendapat yang mengatakan, ia tetap mengikuti agama kaumnya, orangorang jahiliyyah. Tapi ada pula yang mengatakan, ia masuk Islam. Ibnu Mandah menyebutkan adanya perbedaan pendapat itu.
Kemudian beliau disusui oleh Halimah As-Sa'diyah. Dulunya setiap kaum menolak dan enggan menyusukan bayinya kepada Halimah karena ia miskin. Lalu kehidupannya menjadi lebih baik setelah sempit malam sebelumnya (artinya, dalam waktu sekejap setelah menyusui beliau, keadaannya sangat berubah).
Susunya penuh dengan air susu. Bagian kanan payudaranya untuk menyusui Nabi Muhammad, dan susu yang lain untuk menyusui saudaranya (saudara persusuan). Maka Halimah menjadi kaya setelah sebelumnya kurus dan miskin. Unta dan kambingnya yang kurus menjadi gemuk. Dan hilanglah semua bencana dan musibah darinya. Kebahagiaan menyulam kerudung kehidupannya.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَشِبُّ فِي الْيَوْمِ شَبَابَ الصَّبِيِّ فِي الشَّهْرِ بِعِنَايَةٍ رَبَّانِيَّةٍ ۞ فَقَامَ عَلَى قَدَمَيْهِ فِيْ ثَلَاثٍ وَ مَشَى فِيْ خَمْسٍ، وَ قَوِيَتْ فِيْ تِسْعٍ مِنَ الشُّهُوْرِ بِفَصِيْحِ النُّطْقِ قُوَاهُ ۞ وَ شَقَّ الْمَلَكَانِ صَدْرَهُ الشَّرِيْفَ لَدَيْهَا وَ أَخْرَجَا مِنْهُ عَلَقَةً دَمَوِيَّةً ۞ وَ أَزَالَا مِنْهُ حَظَّ الشَّيْطَانِ وَ بِالثَّلْجِ غَسَلَاهُ ۞ وَ مَلَآهُ حِكْمَةً وَ مَعَانِيَ إِيْمَانِيَّةً ۞ ثُمَّ خَاطَاهُ وَ بِخَاتَمِ النُّبُوَّةِ خَتَمَاهُ ۞ وَ وَزَنَاهُ فَرَجَحَ بِأَلْفٍ مِنْ أُمَّتِهِ أُمَّةِ الْخَيْرِيَّةِ ۞ وَ نَشَأَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَلَى أَكْمَلِ الْأَوْصَافِ مِنْ حَالِ صَبَاهُ ۞ ثُمَّ رَدَّتْهُ إِلَى أُمِّهِ وَ هِيَ بِهِ غَيْرُ سَخِيَّةٍ ۞ حَذَرًا مِنْ أَنْ يُصَابَ بِمَصَابَ حَادِثٍ تَخْشَاهُ ۞ وَ وَفَدَتْ عَلَيْهِ حَلِيْمَةُ السَّعْدِيَّةُ فِيْ أَيَّامِ خَدِيْجَةَ السَّيِّدَةِ الْوَضِيَّةِ ۞ فَحَبَاهَا مِنْ حِبَائِهِ الْوَافِرِ بِحِبَاهُ ۞ وَ قَدِمَتْ عَلَيْهِ يَوْمَ حُنَيْنٍ فَقَامَ إِلَيْهَا وَ أَخَذَتْهُ الْأَرْيَحِيَّةُ ۞ وَ بَسَطَ لَهَا مِنْ رِدَائِهِ الشَّرِيْفِ بِسَاطَ بِرِّهِ وَ نَدَاهُ ۞ وَ الصَّحِيْحُ أَنَّهَا أَسْلَمَتْ مَعَ زَوْجِهَا وَ الْبَنِيْنَ وَ الذُّرِّيَّةِ ۞ وَ قَدْ عَدَّهُمَا فِي الصَّحَابَةِ جَمْعٌ مِنْ ثِقَاتِ الرُّوَاةِ ۞

Beliau tumbuh dalam sehari seperti pertumbuhan anak kecil dalam sebulan dengan perhatian Tuhan. Beliau telah berdiri diatas kedua telapak kakinya pada usia tiga bulan, berjalan pada usia lima bulan, dan kekuatannya telah kuat pada usia sembilan bulan, dan fasih ucapannya.
Lalu malaikat membelah dadanya yang mulia ketika beliau tinggal dengan Halimah. Kedua malaikat itu mengeluarkan gumpalan darah dari dada itu. Keduanya menghilangkan bagian setan (bagian yang dapat dimasuki setan) dan keduanya mencucinya dengan salju, lalu memenuhinya dengan hikmah dan makna-makna keimanan. Kemudian keduanya menjahitnya kembali dan mengecapnya dengan cap kenabian. Setelah itu mereka menimbangnya. Ternyata beliau mengungguli seribu orang dari umatnya, umat pilihan.
Beliau tumbuh dengan sifat-sifat yang paling sempurna sejak kanak-kanaknya. Kemudian Halimah mengembalikannya kepada ibunya meskipun merasa berat dengan pengembalian itu. Itu ia lakukan karna takut beliau mengalami malapetaka yang dikhawatirkannya.
Halimah datang kepada beliau pada hari-hari setelah beliau menikah dengan Khadijah, seorang nyonya yang baik (budi dan rupanya). Lalu ia menerima pemberian yang banyak dari beliau. Halimah juga datang kepada beliau pada perang Hunain, lalu beliau bangun menemuinya, dan ia pun memperoleh pemberian yang banyak. Beliau bentangkan kebajikan dan kedermawanan untuknya dari selendang yang mulia.
Menurut pendapat yang shahih, Halimah telah masuk Islam bersama suami dan anak cucunya. Dan sekelompok perawi terpercaya memasukkan keduanya ke dalam golongan sahabat.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ لَمَّا بَلَغَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَرْبَعَ سِنِيْنَ خَرَجَتْ بِهِ أُمُّهُ إِلَى الْمَدِيْنَةِ النَّبَوِيَّةِ ۞ ثُمَّ عَادَتْ فَوَافَتْهَا بِالْأَبْوَاءِ أَوْ بِشِعْبِ الْحَجُوْنِ الْوَفَاةُ ۞ وَ حَمَلَتْهُ حَاضِنَتُهُ أُمُّ أَيْمَنَ الْحَبَشِيَّةُ ۞ الَّتِيْ زَوَّجَهَا بَعْدُ مِنْ زَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ مَوْلَاهُ ۞ وَ أَدْخَلَتْهُ عَلَى جَدِّهِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَضَمَّهُ إِلَيْهِ وَ رَقَّ لَهُ وَ أَعْلَا رُقِيَّهُ ۞ وَ قَالَ إِنَّ لِابْنِيْ هذَا شَأْنًا عَظِيْمًا، فَبَخٍ بَخٍ لِمَنْ وَقَّرَهُ وَ وَالَاهُ ۞ وَ لَمْ تَشْكُ فِيْ صَبَاهُ جُوْعًا وَ لَا عَطْشًا قَطُّ نَفْسُهُ الْأَبِيَّةُ ۞ وَ كَثِيْرًا مَا غَذَى فَاغْتَذَى بِمَاءِ زَمْزَمَ فَأَشْبَعَهُ وَ أَرْوَاهُ ۞ وَ لَمَّا أُنِيْخَتْ بِفِنَاءِ جَدِّهِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ مَطَايَا الْمَنِيَّةِ ۞ كَفَلَهُ عَمُّهُ أَبُوْ طَالِبٍ شَقِيْقٌ أَبِيْهِ عَبْدِ اللهِ ۞ فَقَامَ بِكَفَالَتِهِ بِعَزْمٍ قَوِيٍّ وَ هِمَّةٍ وَ حَمِيَّةٍ ۞ وَ قَدَّمَهُ عَلَى النَّفْسِ وَ الْبَنِيْنَ وَ رَبَّاهُ ۞

Ketika beliau mencapai usia empat tahun, ibunya berangkat dengannya ke Madinah. Kemudian ia kembali lalu wafat di Abwa´ atau Syi´bul Hajun. Lalu beliau dibawa oleh pengasuhnya, Ummu Aiman Al-Habasyiah, yang nantinya beliau nikahkan dengan Zaid bin Haritsah, maula (bekas budak) beliau.
Ummu Aiman memasukkan beliau ke tempat kakeknya, Abdul Muthalib. Maka Abdul Muthalib memeluknya dan ia sangat sayang kepadanya. Lalu ia berkata, "Sesungguhnya anakku (cucuku) ini mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, maka beruntunglah orang yang menghormati dan memuliakannya.
Beliau, yang enggan mengadu, tidak pernah mengadu lapar dan haus di waktu kanak-kanak. Sering kali beliau pergi di waktu pagi lalu beliau minum (sebagai pengganti makan) air zamzam, sehingga membuatnya kenyang dan segar.
Ketika kematian menjemput kakeknya, Abdul Muthalib, pamanya, saudara kandung ayahnya, Abu Thalib, menanggungnya dengan memeliharanya. Ia melaksanakan penanggungan itu dengan kemauan keras dan penuh semangat. Abu Thalib mendahulukan beliau dibandingkan dirinya dan anak-anaknya, dan ia juga mendidiknya.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ لَمَّا بَلَغَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِثْنَى عَشَرَ سَنَةً رَحَلَ بِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَمُّهُ أَبُوْ طَالِبٍ إِلَى الْبِلَادِ الشَّامِيَّةِ ۞ وَ عَرَفَهُ الرَّاهِبُ بُحَيْرَا بِمَا حَازَهُ مِنْ وَصْفِ النُّبُوَّةِ وَ حَوَاهُ ۞ وَ قَالَ إِنِّيْ أَرَاهُ سَيِّدَ الْعَالَمِيْنَ وَ رَسُوْلَ اللهِ وَ نَبِيَّهُ ۞ قَدْ سَجَدَ لَهُ الشَّجَرُ وَ الْحَجَرُ وَ لَا يَسْجُدَانِ إِلَّا لِنَبِيٍّ أَوَّاهٍ ۞ وَ إِنَّا لَنَجِدُ نَعْتَهُ فِي الْكُتُبِ الْقَدِيْمَة السَّمَاوِيَّةِ ۞ وَ بَيْنَ كَتِفَيْهِ خَاتَمُ النُّبُوَّةِ قَدْ عَمَّهُ النُّوْرُ وَ عَلَاهُ ۞ وَ أَمَرَ عَمَّهُ بِرَدِّهِ إِلَى مَكَّةَ تَخَوُّفًا عَلَيْهِ مِنْ أَهْلِ دِيْنِ الْيَهُوْدِيَّةِ ۞ فَرَجَعَ بِهِ وَ لَمْ يُجَاوِزْ مِنَ الشَّامِ الْمُقَدَّسِ بُصْرَاهُ ۞

Saat beliau mencapai umur dua belas tahun, pamannya membawanya pergi ke negeri Syam. Pendeta Bahira mengenalnya karena sifat kenabian yang ada padadiri beliau. Dan ia berkata, "Aku yakin, beliau adalah pemimpin seluruh alam, utusan Allah, dan nabi-Nya. Pohon dan batu sujud kepadanya, padahal keduanya tidak sujud kecuali kepada nabi yang selalu kembali kepada Allah. Sesungguhnya kami mendapati sifatnya di dalam kitab samawi yang terdahulu. Di antara kedua bahunya terdapat cap kenabian yang telah diratai oleh cahaya." Pendeta itu menyuruh pamannya untuk mengembalikannya ke Makkah, karena mengkhawatirkan beliau dari perlakuan para pemeluk agama Yahudi. Maka Abu Thalib membawa pulang beliau dari Syam yang suci dan belum melewati kota Bushra.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَلَمَّا بَلَغَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمْسًا وَعِشْرِيْنَ سَنَةً سَافَرَ إِلَى بُصْرَى فِي تِجَارَةٍ لِخَدِيْجَةَ الْفَتِيَّةْ وَمَعَهُ غُلَامُهَا مَيْسَرَةُ يَخْدِمُهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ وَيَقُوْمُ بِمَا عَنَاهْ ۞ وَنَزَلَ تَحْتَ شَجَرَةٍ لَدَى صَوْمَعَةِ نُسْطُوْرَ رَاهِبِ النَّصْرَانِيَّةْ فَعَرَفَهُ الرَّاهِبُ إِذْ مَالَ إِلَيْهِ ظِلُّهَا الْوَارِفُ وَآوَاهْ ۞ وَقَالَ: مَا نَزَلَ تَحْتَ هٰذِهِ الشَّجَرَةِ قَطُّ إِلَّا نَبِيٌّ ذُوْ صِفَاتٍ نَقِيَّةْ،وَرَسُوْلٌ قَدْ خَصَّهُ اللَّهُ تَعَالَى بِالْفَضَائِلِ وَحَبَاهْ ۞ ثُمَّ قَالَ لِمَيْسَرَةَ: أَفِي عَيْنَيْهِ حُمْرَةٌ، إِسْتِظْهَارًا لِلْعَلَامَةِ الْخَفِيَّةْ فَأَجَابَهُ بِنَعَمْ،فَحَقَّ لَدَيْهِ مَا ظَنَّهُ فِيْهِ وَتَوَخَّاهْ ۞ وَ قَالَ لِمَيْسَرَةَ: لَا تُفَارِقْهُ وَكَنْ مَعَهُ بِصِدْقِ غَزْمٍ وَحُسْنِ طَوِيَّةْ، فَإِنَّهُ مِمَّنْ أَكْرَمَهُ اللَّهُ تَعَالَى بِالنُّبُوَّةِ وَاجْتَبَاهْ ۞ ثُمَّ عَادَ إِلَى مَكَّةَ، فَرَأَتْهُ خَدِيْجَةُ مُقْبِلًا وَهِيَ بَيْنَ نِسْوَةٍ فِي عُلِّيَّةْ، وَمَلَكَانِ عَلَى رَأْسِهِ الشَّرِيْفِ مِنْ وَهَجِ الشَّمْسِ قَدْ أَظَلَّاهْ ۞ وَأَخْبَرَهَا مَيْسَرَةُ بِأَنَّهُ رَأَى ذٰلِكَ فِي السَّفَرِ كُلِّهِ وَبِمَا قَالَ لَهُ الرَّاهِبُ وَأَوْدَعَهُ لَدَيْهِ مِنَ الْوَصِيَّةْ، وَضَاعَفَ اللَّهُ فِي تِلْكَ التِّجَارَةِ رِبْحَهَا وَنَمَّاهْ ۞ فَبَانَ لِخَدِيْجَةَ بِمَا رَأَتْ وَمَا سَمِعَتْ أَنَّهُ رَسُوْلُ اللَّهِ تَعَالَى إِلَى الْبَرِيَّةْ: فَخَطَبَتْهُ لِنَفْسِهَا لِتَشَمَّ مِنَ الْإِيْمَانِ بِهِ طِيْبَ رَيَّاهْ ۞ فَأَخْبَرَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْمَامَهُ بِمَا دَعَتْهُ إِلَيْهِ هٰذِهِ الْبَرَّةُ التَّقِيَّةْ، فَرَغِبُوْا فِيْهَا لِفَضْلٍ وَدِينٍ وجَمَالٍ وَمَالٍ وَحَسَبٍ وَنَسَبٍ كُلُّ مِنَ الْقَوْمِ يَهْوَاهْ ۞ وَخَطَبَ أَبُوْ طَالِبٍ وَأَثْنَى عَلَيْهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ أَنْ حَمِدَ اللَّهَ بِمَحَامِدَ سَنِيَّةْ، وَقَالَ : وَهُوَ وَاللَّهِ بَعْدُ لَهُ نَبَأٌ عَظِيْمٌ بَعْدُ يُحْمَدُ فِيْهِ مَسْرَاهْ ۞ فَزَوَّجَهَا مِنْهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُوْهَا، وَقِيْلَ: عَمُّهَا، وَقِيْلَ: أَخُوْهَا،لِسَابِقِ سَعَادَتِهَا الْأَزَلِيَّةْ وَأَوْلَدَهَا كُلَّ أَولَادِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الَّذِيْ بِاسْمِ الْخَلِيْلِ سَمَّاهْ ۞

Ketika mencapai usia dua puluh lima tahun, beliau bepergian ke kota Bushra untuk memperdagangkan barang-barang Khadijah, seorang wanita yang tertutup (karena selalu dirumah). Beliau ditemani budak laki-laki Khadijah, Maisarah, untuk membantu beliau.
Dalam perjalanan, beliau singgah di bawah pohon di depan biara Nastura, seorang pendeta Nasrani. Pendeta mengenalnya karena bayangan pohon condong kepadanya dan melindunginya. Sang pedeta berkata, "Tidaklah singgah di pohon ini kecuali seorang nabi yang mempunyai sifat yang bersih dan seorang rasul (utusan) yang telah dikhususkan dan diberi keutamaan oleh Allah Ta´ala."
Kemudian pendeta itu berkata kepada Maisarah, "Apakah kedua matanya terdapat tanda kemerah-merahan yang menunjukan tanda tersembunyi (samar)?"
Maisarah menjawab, "Ya."
Maka benarlah apa yang diduga dan dimaksudkan oleh pendeta itu tentang beliau.
Pendeta itu lalu berkata kepada Maisarah, "Janganlah kamu berpisah darinya, dan bersamanyalah kamu dengan niat yang benar dan maksud yang baik, karena ia termasuk orang yang dimuliakan dan dipilih oleh Allah Ta´ala dengan kenabian!"
Kemudian beliau pun kembali ke Mekkah.
Khadijah, yang sedang bersama perempuan-perempuan lain di dalam kamar, melihatnya datang. Dua malaikat telah menaungi kepalanya yang mulia dari teriknya matahari. Maisarah memberitahukan kepada Khadijah bahwasanya ia pun melihat hal itu dalam seluruh perjalanannya. Ia juga memberitahukan apa yang dikatakan oleh pendeta itu dan pesan yang disampaikannya. Allah melipatgandakan keuntungan dalam perdagangan itu dan mengembangkannya.
Jelaslah bagi Khadijah mengenai apa yang telah dilihat dan didengarnya bahwa beliau adalah utusan Allah Ta'ala kepada manusia.
Maka Khadijah meminangnya untuk dirinya agar ia dapat menghirup harum-haruman yang menyegarkan dari keimanan kepadanya.
Lalu beliau memberitahukan kepada paman-pamannya mengenai apa yang disampaikan oleh wanita yang baik dan bertaqwa itu. Mereka senang kepada Khadijah karena keutamaan, agama, kecantikan, harta benda, kebangsawanan, dan asal keturunannya. Masing-masing orang dari kaum itu menginginkannya. Abu Thalib meminang dan memujinya setelah memuji Allah dengan pujian yang tinggi. Dan ia mengatakan, "Dia (Muhammad), demi Allah, setelah ini mempunyai berita yang besar yang amalnya terpuji."
Lalu ayah Khadijah mengawinkan dengan beliau. Tapi ada yang mengatakan pamannya, ada pula yang mengatakan saudaranya. Kebahagiaannya yang azali telah ditentukan. Dan ia melahirkan semua putra-putri Nabi SAW, kecuali putra beliau yang beliau namakan Ibrahim.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ لَمَّا بَلَّغَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ خَمْسًا وَ ثَلَاثِيْنَ سَنَةً بَنَتْ قُرَيْشٌ الْكَعْبَةَ لِانْصِدَاعِهَا بِالسُّيُوْلِ الْأَبْطَحِيَّةِ ۞ وَ تَنَازَعُوْا فِيْ رَفْعِ الْحَجَرِ الْأَسْوَدِ، فَكُلٌّ أَرَادَ رَفْعَهُ وَ رَجَاهُ ۞ وَ عَظُمَ الْقِيْلُ وَ الْقَالُ، وَ تَحَالَفُوْا عَلَى الْقِتَالِ، وَ قَوِيَتِ الْعَصَبِيَّةُ ۞ ثُمَّ تَدَاعُوْا إِلَى الْإِنْصَافِ، وَ فَوَّضُوا الْأَمْرَ إِلَى ذِيْ رَأْيٍ صَائِبٍ وَ أَنَاةٍ ۞ فَحَكَمَ بِتَحْكِيْمِ أَوَّلِ دَاخِلٍ مِنْ بَابِ السَّدَنَةِ الشَّيْبِيَّةِ ۞ فَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَوَّلَ دَاخِلٍ، فَقَالُوْا: هذَا الْأَمِيْنُ، وَ كُلُّنَا نَقْبَلُهُ وَ نَرْضَاهُ ۞ وَ أَخْبَرُوْهُ بِأَنَّهُمْ رَضُوْهُ أَنْ يَكُوْنَ صَاحِبَ الْحُكْمِ فِيْ هذَا الْمُلِمِّ وَ وَلِيَّهُ ۞ فَوَضَعَ الْحَجَرَ فِيْ ثَوْبٍ، ثُمَّ أَمَرَ أَنْ تَرْفَعَهُ الْقَبَائِلُ جَمِيْعًا إِلَى مُرْتَقَاهُ ۞ فَرَفْعُوْهُ إِلَى مَقَرِّهِ مِنْ رُكْنِ هَاتِيْكَ الْبَنِيَّةِ ۞ وَ وَضَعَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِيَدِهِ الشَّرِيْفَةِ فِيْ مَوْضِعِهِ الْآنَ وَ بَنَاهُ. ۞

Ketika beliau mencapai umur tiga puluh lima tahun, suku Quraisy membangun kembali Ka'bah karena keretakan dindingnya disebabkan oleh banjir Makkah. Mereka bersengketa mengenai pengangkatan Hajar Aswad. Masing-masing berharap mengangkatnya. Besarlah pembicaraan dan omongan mereka, dan mereka saling bersumpah untuk berperang karena kuatnya kefanatikan itu.
Kemudian mereka saling mengajak untuk bersikap inshaf (adil dan petengahan) dan menyerahkan urusan mereka kepada orang yang mempunyai pendapat yang benar dan halus. Mereka memutuskan, hal itu diserahkan kepada orang yang pertama masuk dari pintu Sadanah Syaibiyah. Ternyata Nabi SAW yang pertama kali masuk. Maka mereka mengatakan, "Ini orang yang terpercaya. Kami semua menerima dan meridlainya."
Maka mereka memberitakan bahwa mereka ridha kepadanya untuk menjadi pengambil keputusan dalam hal yang mendesak ini.
Lalu beliau meletakkan Hajar Aswad itu di selembar kain, kemudian beliau memerintahkan semua kabilah untuk mengangkatnya. Lalu mereka mengangkat ke tempatnya pada sendi bangunan itu. Beliau meletakkannya dengan tangannya yang mulia di tempatnya.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ لَمَّا كَمُلَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَرْبَعُوْنَ سَنَةً عَلَى أَوْفَقِ الْأَقْوَالِ لِذَوِي الْعَالِمِيَّةِ، ۞ بَعَثَهُ اللهُ تَعَالَى لِلْعَالَمِيْنَ بَشِيْرًا وَ نَذِيْرًا فَعَمَّهُمْ بِرُحْمَاهُ ۞ وَ بُدِئَ إِلَى تَمَامِ سِتَّةِ أَشْهُرٍ بِالرُّؤْيَا الصَّادِقَةِ الْجَلِيَّةِ ۞ فَكَانَ لَا يَرَى رُؤْيَا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ صُبْحٍ أَضَاءَ سَنَاهُ ۞ وَ إِنَّمَا ابْتُدِئَ بِالرُّؤْيَا تَمْرِيْنًا لِلْقُوَّةِ الْبَشَرِيَّةِ ۞ لِئَلَّا يَفْجَأَهُ الْمَلَكُ بِصَرِيْحِ النُّبُوَّةِ، فَلَا تَقْوَاهُ قُوَاهُ ۞ وَ حُبِّبَ إِلَيْهِ الْخَلَاءُ، فَكَانَ يَتَعَبَّدُ بِحَرَاءَ اللَّيَالِيَ الْعَدَدِيَّةَ ۞ إِلَى أَنْ أَتَاهُ فِيْهِ صَرِيْحُ الْحَقِّ وَ وَافَاهُ ۞ وَ ذلِكَ فِيْ يَوْمِ الْإِثْنَيْنِ لِسَبْعَ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَّتْ مِنْ شَهْرِ اللَّيْلَةِ الْقَدْرِيَّةِ ۞ وَ ثَمَّ أَقْوَالٌ: لِسَبْعٍ، أَوْ لِأَرْبَعٍ وَ عِشْرِيْنَ مِنْهُ، أَوْ لِثَمَانٍ مِنْ شَهْرِ مَوْلِدِهِ الَّذِيْ بَدَا فِيْهِ بَدْرُ مُحَيَّاهُ ۞ فَقَالَ لَهُ: اِقْرَأْ، فَأَبَى فَغَطَّهُ غَطّةً قَوِيَّةً ۞ ثُمَّ قَالَ لَهُ: اِقْرَأْ، فَأَبَى فَغَطَّهُ ثَانِيَةً حَتَّى بَلَغَ مِنْهُ الْجَهْدُ وَ غَطَّاهُ ۞ ثُمَّ قَالَ لَهُ: اِقْرَأْ، فَأَبَى فَغَطَّهُ ثَالِثَةً لِيَتَوَجَّهَ إِلَى مَا سَيُلْقَى إِلَيْهِ بِجَمْعِيَّةِ ۞ وَ يُقَابلُهُ بِجِدٍّ وَاجْتِهَادٍ وَ يَتَلَقَّاهُ ۞ ثُمَّ فَتَرَ الْوَحْيُ ثَلَاثَ سِنِيْنَ، أَوْ ثَلَاثِيْنَ شَهْرًا، لِيَشْتَاقَ إِلَى انْتِشَاقِ هَاتِيْكَ النَّفَحَاتِ الشَّذِيَّةِ ۞ ثُمَّ أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ { يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّر } فَجَاءَهُ جِبْرِيْلُ بِهَا وَ نَادَاهُ ۞ فَكَانَ لِنُبُوَّتِهِ فِيْ تَقَدُّمِ { اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ } شَاهِدٌ عَلَى أَنَّ لَهَا السَّابِقِيَّةَ ۞ وَ التَّقَدُّمَ عَلَى رِسَالَتِهِ بِالْبَشَارَةِ وَ النَّذَارَةِ لِمَنْ دَعَاهُ. ۞

Ketika genap empat puluh tahun usia beliau, menurut pendapat yang paling diterima oleh orang-orang yang memiliki ilmu, Allah Ta'ala mengutusnya sebagai rasul pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan kepada seluruh alam. Lalu beliau meratai mereka dengan rahmat.
Itu dimulai dengan mimpi yang baik dan jelas sampai sempurna enam bulan. Beliau hanya melihat ada seperti sinar subuh datang memancarkan sinarnya. Dimulainya impian itu sebagai latihan bagi kekuatan manusia agar tidak terkejut dengan kehadiran malaikat yang mengabarkan kenabiannya sehingga beliau tidak kuat. Beliau disenangkan untuk bersunyi diri. Beliau beribadah di Gua Hira selama beberapa malam, sampai datang kebenaran yang jelas dan sempurna kepadanya. Itu terjadi pada malam Senin tanggal tujuh belas, bulan yang mengandung Lailatul Qadr (bulan Ramadhan). Terdapat perbedaan pendapat mengatakan itu. Yaitu dua puluh tujuh, dua puluh empat, atau dua puluh delapan, bulan kelahirannya, yang padanya muncul wajah yang bagaikan bulan purnama (bulan Rabi'ul Awwal).
Kemudian malaikat berkata kepadanya, "Bacalah!"
Beliau mengatakan, "Aku tidak dapat membaca."
Maka malaikat mendekapnya kuat-kuat dan berkata lagi kepadanya, "Bacalah!".
Beliau tetap mengatakan, "Aku tidak dapat membaca.".
Malaikat mendekapnya untuk kedua kalinya sehingga beliau kepayahan, dan berkata lagi kepadanya, "Bacalah!".
Beliau tetap mengatakan, "Aku tidak dapat membaca.".
Maka malaikat mendekapnya ketiga kalinya agar beliau menghadap kepada apa yang disampaikan kepadanya dengan tekad bulat. Beliau mengharapkan dan menerima dengan sungguh-sungguh.
Kemudian wahyu terputus selama tiga tahun atau tiga puluh bulan, agar beliau rindu kepada embusan-embusan (wahyu) yang harum. Lalu diturunkan kepada beliau surah Al-Muddatsir. Kemudian Jibril datang kepadanya dan memanggilnya.
Bagi kenabiannya, didahulukannya ucapan Iqra' bismi rabbika (Bacalah dengan nama Tuhanmu) merupakan bukti bahwa surah itu adalah yang terdahulu dan kedahuluan atas risalahnya dengan kabar gembira bagi orang yang diserunya.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ أَوَّلُ مَنْ آمَنَ بِهِ مِنَ الرِّجَالِ: أَبُوْ بَكْرٍ صَاحِبُ الْغَارِ وَ الصِّدِّيْقِيَّةِ ۞ وَ مِنَ الصِّبْيَانِ: عَليٌّ، وَ مِنَ النِّسَاءِ: خَدِيْجَةُ الَّتِيْ ثَبَّتَ اللهُ بِهَا قَلْبَهُ وَ وَقَاهُ ۞ وَ مِنَ الْمَوَالِيْ: زَيْدُ ابْنُ حَارِثَةَ، وَ مِنَ الْأَرِقَّاءِ: بِلَالٌ الَّذِيْ عَذَّبَهُ فِي اللهِ أُمَيَّةُ ۞ وَ أَوْلَاهُ مَوْلَاهُ أَبُوْ بَكْرٍ مِنَ الْعِتْقِ مَا أَوْلَاهُ ۞ ثُمَّ أَسْلَمَ: عُثْمَانُ، وَ سَعْدٌ، وَ سَعِيْدٌ، وَ طَلْحَةٌ، وَ ابْنُ عَوْفٍ، وَ ابْنُ عَمَّتِهِ صَفِيَّةُ ۞ وَ غَيْرُهُمْ مِمَّنْ أَنْهَلَهُ الصِّدِّيْقُ رَحِيْقَ التَّصْدِيْقِ وَ سَقَاهُ ۞ وَ مَا زَالَتْ عِبَادَتُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ أَصْحَابِهِ مَخْفِيَّةً ۞ حَتَّى أُنْزِلَ عَلَيْهِ { فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ } فَجَهَرَ بِدُعَاءِ الْخَلْقِ إِلَى اللهِ ۞ وَ لَمْ يَبْعُدْ مِنْهُ قَوْمُهُ حَتَّى عَابَ آلِهَتَهُمْ وَ أَمَرَ بِرَفْضِ مَا سِوَى الْوَحْدَانِيَّةِ ۞ فَتَجَرَّؤُا عَلَى مُبَارَزَتِهِ بِالْعَدَاوَةِ وَ أَذَاهُ ۞ وَ اشْتَدَّ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ الْبَلَاءُ، فَهَاجَرُوْا فِيْ سَنَةِ خَمْسٍ إِلَى النَّاحِيَةِ النَّجَاشِيَّةِ ۞ وَ حَدِبَ عَلَيْهِ عَمُّهُ أَبُوْ طَالِبٍ، فَهَابَهُ كُلٌّ مِنَ الْقَوْمِ وَ تَحَامَاهُ ۞ وَ فُرِضَ عَلَيْهِ قِيَامُ بَعْضٍ السَّاعَاتِ اللَّيْلِيَّةِ ۞ ثُمَّ نُسِخَ بِقَوْلِهِ تَعَالَى: { فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَ أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ} ۞ وَ فُرِضَ عَلَيْهِ رَكْعَتَانِ بِالْغَدَاةِ وَ رَكْعَتَانِ بِالْعَشِيَّةِ ۞ ثُمَّ نُسِخَ بِإِيْجَابِ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ فِيْ لَيْلَةِ مَسْرَاهُ ۞ وَ مَاتَ أَبُوْ طَالِبٍ فِيْ نِصْفِ شَوَّالٍ مِنْ عَاشِرِ الْبِعْثَةِ وَ عَظُمَتْ بِمَوْتِهِ الرَّزِيَّةُ ۞ وَ تَلَتْهُ خَدِيْجَةُ بَعْدَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ، وَ شَدَّ الْبَلَاءُ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ عُرَاهُ ۞ وَ أَوْقَعَتْ قُرَيْشٌ بِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كُلَّ أَذِيَّةٍ ۞ وَ أَمَّ الطَّائِفَ يَدْعُوْا ثَقِيْفًا، فَلَمْ يُحْسِنُوْا بِالْإِجَابَةِ قِرَاهُ ۞ فَأَغْرَوْا بِهِ السُّفَهَاءَ وَ الْعَبِيْدَ فَسَبُّوْهُ بِأَلْسِنَةٍ بَذِيَّةٍ ۞ وَ رَمَوْهُ بِالْحِجَارَةِ حَتَّى خَضِبَتْ بِالدِّمَاءِ نَعْلَاهُ ۞ ثُمَّ عَادَ إِلَى مَكَّةَ حَزِيْنًا، فَسَأَلَهُ مَلَكُ الْجِبَالُ فِيْ إِهْلَاكِ أَهْلِهَا ذَوِي الْعَصَبِيَّةِ ۞ فَقَالَ: ( إِنِّيْ أَرْجُوْ أَنْ يُخْرِجَ اللهُ مِنْ أَصْلَابِهِمْ مَنْ يَتَوَلَّاهُ ) ۞

Orang yang pertama beriman kepadanya dari kalangan laki-laki dewasa adalah Abu Bakar, teman di dalam gua dan orang yang membenarkannya. Dari kalangan remaja adalah Ali. Dari kalangan wanita adalah Khadijah, yang dengannya Allah telah meneguhkan dan menjaga hati Nabi SAW. Dari kalangan bekas budak adalah Zaid bin Haritsah. Dan dari kalangan hamba sahaya adalah Bilal, yang disiksa Umayah karena ia beriman kepada Allah. Dan tuannya yang kemudian, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, memberinya kenikmatan berupa kebebasan.
Kemudian masuk Islam pulalah Utsman, Sa‘d, Sa‘id, Thalhah, Ibnu Auf (Abdurrahman), dan Zubair bin Awwam, putra bibinya, Shafiyah. Dan orang lain yang diberi minum oleh Ash-Shiddiq yang bagaikan jernihnya khamr pembenaran. Ibadah beliau dan para sahabatnya terus ber langsung tersembunyi. Sampai diturunkan kepada beliau ayat Fashda‘ bima tu’mar (Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan apa yang diperintahkan kepadamu). Oleh karena itu, beliau terang-terangan menyeru makhluk kepada Allah. Dan kaumnya tidak menjauhinya sehingga beliau mencela berhala mereka dan beliau memerintahkan untuk menolak selain Tuhan, Yang Maha Esa.
Maka mereka berani memusuhi dan menyakiti beliau. Beratlah cobaan atas muslimin, sehingga mereka pada tahun kelima (dari kenabian) hijrah ke Najjasyiyah (Ethiopia). Namun pamannya, Abu Thalib, sangat menyayanginya. Maka masing-masing orang dari kaum itu takut dan menjaganya. Diwajibkan atasnya melakukan ibadah di sebagian waktu malam. Kemudian dinasakh dengan firman-Nya (yang artinya), "maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dan dirikan lah shalat." Dan difardhukan atasnya dua rakaat di pagi hari dan dua rakaat di sore hari. Kemudian dinasakh dengan diwajibkannya shalat lima waktu pada malam isranya.
Abu Thalib meninggal dunia pada pertengahan bulan Syawwal tahun kesepuluh dari kenabian. Karena kematiannya itu, makin besarlah musibah itu baginya. Tiga hari kemudian Khadijah menyusulnya, maka sangat kuatlah cobaan atas kaum muslimin, seperti kencangnya ikat pinggang. Suku Quraisy menimpakan kepada beliau seperti hal yang menyakitkan.
Lalu beliau pergi ke Thaif, mengajak Tsaqif (Bani Tsaqif), namun mereka tidak memenuhinya dengan baik. Mereka memanas-manasi orang-orang bodoh dan hamba sahaya sehingga mereka memakinya dengan kata-kata kotor. Juga melemparinya dengan batu, sehingga darah menetes hingga melumuri kedua sandalnya.
Kemudian beliau kembali ke Makkah dengan sedih, lalu malaikat penjaga gunung meminta padanya untuk mengizinkannya menghancurkan penghuninya yang fanatik.
Namun beliau bersabda. "Sesungguhnya aku berharap agar Allah mengeluarkan dari tulang punggung mereka orang-orang yang mengurusi agama-Nya."

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

ثُمَّ أُسْرِيَ بِرُوْحِهِ وَ جَسَدِهِ يَقَظَةً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى وَ رِحَابِهِ الْقُدْسِيَّةِ ۞ وَ عُرِجَ بِهِ إِلَى السَّموَاتِ، فَرَأَى آدَمَ فِي الْأُوْلَى ۞ وَ قَدْ جَلَّلَهُ الْوَقَارُ وَ عَلَاهُ ۞ وَ فِي الثَّانِيَةِ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَتُوْلِ الْبَرَّةِ التَّقِيَّةِ ۞ وَ ابْنَ خَالَتِهِ يَحْيَى الَّذِيْ أُوْتيَ الْحُكْمَ فِيْ صِبَاهُ ۞ وَ رَأَى فِي الثَّالِثَةِ يُوْسُفَ (الصِّدِّيْقَ) بِصُوْرَتِهِ الْجَمَالِيَّةِ ۞ وَ فِي الرَّابِعَةِ إِدْرِيْسَ الَّذِيْ رَفَعَ اللهُ مَكَانَهُ وَ أَعْلَاهُ ۞ وَ فِي الْخَامِسَةِ هَارُوْنَ الْمُحَبَّبَ فِي الْأُمَّةِ الْإِسْرَائِيْلِيَّةِ ۞ وَ فِي السَّادِسَةِ مُوْسَى الَّذِيْ كَلَّمَهُ اللهُ وَ نَاجَاهُ ۞ وَ فِي السَّابِعَةِ إِبْرَاهِيْمَ الَّذِيْ جَاءَ رَبَّهُ بِسَلَامَةِ الْقَلْبِ وَ (حُسْنِ) الطَّوِيَّةِ ۞ وَ حَفِظَهُ (اللهُ) مِنْ نَارِ نَمْرُوْدِ وَ عَافَاهُ ۞ ثُمَّ رُفِعَ إِلَى سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى إِلَى أَنْ سَمِعَ صَرِيْفَ الْأَقْلَامِ بِالْأُمُوْرِ الْمَقْضِيَّةِ ۞ إِلَى مَقَامِ الْمُكَافَحَةِ الَّذِيْ قَرَّبَهُ اللهُ فِيْهِ وَ أَدْنَاهُ ۞ وَ أَمَاطَ لَهُ حُجُبَ الْأَنْوَارِ الْجَلَالِيَّةِ ۞ وَ أَرَاهُ بِعَيْنَيْ رَأْسِهِ مِنْ حَضْرَةِ الرُّبُوْبِيَّةِ مَا أَرَاهُ ۞ وَ بَسَطَ لَهُ بِسَاطَ (بُسُطَ) الْإِدْلَالِ فِي الْمَجَالِ الذَّاتِيَّةِ ۞ وَ فَرَضَ عَلَيْهِ وَ عَلَى أُمَّتِهِ خَمْسِيْنَ صَلَاةً. ثُمَّ انْهَلَّ سَحَابُ الْفَضْلِ فَرُدَّتْ إِلَى خَمْسٍ عَمَلِيَّةٍ ۞ وَ لَهَا أَجْرُ الْخَمْسِيْنَ كَمَا شَاءَهُ فِي الْأَزَلِ وَ قَضَاهُ ۞ ثُمَّ عَادَ فِيْ لَيْلَتِهِ وَ صَدَّقَهُ الصِّدِّيْقُ بِمَسْرَاهُ ۞ وَ كُلُّ ذِيْ عَقْلٍ وَ رَوِيَّةٍ ۞ وَ كَذَّبَتْهُ قُرَيْشٌ، وَ ارْتَدَّ مَنْ أَضَلَّهُ الشَّيْطَانُ وَ أَغْوَاهُ. ۞

Kemudian beliau dijalankan di malam hari dengan ruh dan tubuhnya dalam keadaan jaga dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan serambinya yang suci. Dan beliau dimi'rajkan (dinaikkan) ke langit diagungkan dan ditinggikan oleh kebesaran-Nya.
Di langit yang kedua beliau melihat Isa bin Maryam, gadis yang bakti dan bersih, dan putra bibinya (dari ibu), Yahya, yang telah diberikan hikmah ketika masih kanak-kanak. Di langit yang ketiga beliau melihat Yusuf dengan romannya yang tampan. Di langit yang keempat beliau bertemu Idris, yang kedudukannya diangkat dan ditinggikan oleh Allah.
Di langit yang kelima beliau bertemu Harun, yang dicintai di kalangan umat Bani Israil. Di langit keenam beliau melihat Musa, yang telah diajak berbicara oleh Allah Ta'ala dan ia bermunajat kepada-Nya. Dan di langit ketujuh beliau melihat Ibrahim, yang telah datang kepada Tuhannya dengan hati yang bersih dan maksud yang baik. Dan Tuhan telah memelihara dan menyelamatkannya dari api Namrudz.
Kemudian beliau dinaikkan, diangkat ke Sidratul Muntaha sampai beliau mendengar deritan qalam (pena) mengenai urusan-urusan yang ditetapkan. Sampai ke maqam keterbukaan tirai dan beliau didekatkan oleh Allah pada-Nya. Dan Dia hilangkan baginya tirai cahaya-cahaya keagungan. Allah perlihatkan kepadanya dengan kedua mata kepalanya apa yang Dia hamparkan dari hadirat ketuhanan. Dan Dia hamparkan baginya hamparan pengambilan dalil.
Allah memfardhukan atasnya dan atas umatnya liam puluh kali shalat. Kemudian awan anugerah itu muncul sehingga dikembalikan kepada shalat lima waktu. Lima waktu itu mendapat pahala lima puluh kali shalat sebagaimana Dia kehendaki dan tetapkan pada azali. Kemudian beliau kembali malam itu juga, lalu Ash-Shiddiq membenarkan Isra-nya itu. Begitu juga setiap yang mempunyai akal dan pemikiran. Tetapi suku Quraisy mendustakannya dan menjadi murtadlah orang yang disesatkan oleh setan dan digelincirkannya.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

ثُمَّ عَرَضَ نَفْسَهُ عَلَى الْقَبَائِلِ بِأَنَّهُ رَسُوْلُ اللهِ فِي الْأَيَّامِ الْمَوْسِمِيَّةِ ۞ فَآمَنَ بِهِ سِتَّةٌ مِنَ الْأَنْصَارِ اخْتَصَّهُمُ الله بِرِضَاهُ ۞ وَ حَجَّ مِنْهُمْ فِي الْقَابِلِ اثْنَا عَشَرَ رَجُلًا وَ بَايَعُوْهُ بَيْعَةً خَفِيَّةً ۞ ثُمَّ انْصَرَفُوْا، وَ ظَهَرَ الْإِسْلَامُ بِالْمَدِيْنَةِ، فَكَانَتْ مَعْقِلَهُ وَ مَأْوَاهُ ۞ وَ قَدِمَ عَلَيْهِ فِي الثَّالِثِ سَبْعُوْنَ، أَوْ ثَلَاثَةٌ، وَ امْرَأَتَانِ مِنَ الْقَبَائِلِ الْأَوْسِيَّةِ وَ الْخَزْرَجِيَّةِ ۞ فَبَايَعُوْهُ وَ أَمَّرَ عَلَيْهِمُ اثْنَا عَشَرَ نَقِيْبًا جَحَاجِحَةً سَرَاهً ۞ فَهَاجَرَ إِلَيْهِمْ مِنْ مَكَّةَ ذُو الْمِلَّةِ الْإِسْلَامِيَّةِ ۞ وَ فَارَقُوا الْأَوْطَانَ، رَغْبَةً فِيْمَا أُعِدَّ لِمَنْ هَجَرَ الْكُفْرَ وَ نَاوَاهُ ۞ وَ خَافَتْ قُرَيْشٌ أَنْ يَلْحَقَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِأَصْحَابِهِ عَلَى الْفَوْرِيَّةِ ۞ فَأْتَمَرُوْا بِقَتْلِهِ، فَحَفِظَهُ اللهُ مِنْ كَيْدِهِمْ وَ نَجَاهُ ۞ وَ أَذِنَ لَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي الْهِجْرَةِ، فَرَقِبَهُ الْمُشْرِكُوْنَ لِيُوْرِدُوْهُ بِزَعْمِهِمْ حِيَاضَ الْمَنِيَّةِ ۞ فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ وَ نَثَرَ عَلَى رُؤُوْسِهِمُ التُّرَابَ وَ حَثَاهُ ۞ وَ أَمَّ غَارَ ثَوْرٍ وَ فَازَ الصِّدِّيْقُ فِيْهِ بِالْمَعِيَّةِ ۞ وَ أَقَامَا فِيْهِ ثَلَاثًا تَحْمِي الْحَمَائِمُ وَ الْعَنَاكِبُ حِمَاهُ ۞ ثُمَّ خَرَجَا مِنْهُ وَ هُوَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَلَى خَيْرِ مَطِيَّةٍ ۞ وَ تَعَرَّضَ لَهُ سُرَاقَةُ، فَابْتَهَلَ فِيْهِ إِلَى اللهِ وَ دَعَاهُ ۞ فَسَاخَتْ قَوَائِمُ يَعْبُوْ بِهِ فِي الْأَرْضِ الصَّلْبَةِ القَوِيَّة ۞ وَ سَأَلَهُ الْأَمَانَ، فَمَنَحَهُ إِيَّاهُ ۞

Kemudian pada musim haji beliau sampaikan kepada kabilah-kabilah bahwa beliau adalah rasulullah, utusan Allah. Lalu berimanlah enam orang dari golongan Anshar yang Allah khususkan mereka dengan keridhaan-Nya.
Pada tahun berikutnya, dua belas orang laki-laki di antara mereka berhaji dan berbai'at dengan bai'at yang sebenarnya. Kemudian mereka pulang. Maka Islam muncul di Madinah, yang menjadi tempat berlindung dan tempat menetapnya.
Pada tahun ketiga, datanglah tujuh puluh atau tujuh puluh tiga atau tujuh puluh lima pria dan dua orang wanita dari Kabilah Aus dan Khazraj. Lalu mereka berbai'at kepadanya dan beliau mengangkat dua belas orang sebagai kepala. Maka orang yang beragama Islam dari Makkah hijrah kepada mereka. Mereka meninggalkan tanah air karena menginginkan apa yang dijanjikan bagi orang yang meninggalkan kekafiran dan menjauhinya.
Suku Quraisy takut beliau segera menyusul sahabat-sahabatnya. Maka mereka berunding untuk membunuhnya, namun Allah memelihara dan menyelamatkannya dari tipu daya mereka.
Lalu beliau diizinkan untuk berhijrah. Orang-orang musyrik mengintainya agar mereka dapat menempatkan beliau ke lahan kematian menurut anggapan mereka. Lalu beliau keluar dan menaburkan debu diatas kepala mereka.
Beliau menuju ke Gua Tsaur dan Abu Bakar Ash-Shiddiq beruntung dapat menyertai beliau. Mereka berdua tinggal di dalamnya selama tiga hari, dan burung-burung merpati dan laba-laba menjaganya.
Kemudian keduanya keluar pada malam Senin. Beliau naik sebaik-baiknya kendaraan (unta).
Suraqah mengejarnya, lalu beliau berdoa dan memohon kepada Allah. Maka kaki-kaki binatang yang dinaiki Suraqah itu masuk ke dalam tanah yang keras dan kuat. Dan Suraqah memohon ampun kepada beliau, maka beliau pun mengampuni.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ مَرَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بقُدَيْدٍ عَلَى أُمِّ مَعْبَدٍ الْخُزَاعِيَّةِ ۞ وَ أَرَادَ ابْتِيَاعَ لَحْمٍ لَبَنٍ أَوْ مِنْهَا، فَلَمْ يَكُنْ خِبَاؤُهَا لشَّيْءٍ مِنْ ذلِكَ قَدْ حَوَاهُ ۞ فَنَظَرَ إِلَى شَاةٍ فِي الْبَيْتِ قَدْ خَلَّفَهَا الْجَهْدُ عَنِ الرَّعِيَّةِ ۞ فَاسْتَأْذَنَهَا فِيْ حَلْبِهَا، فَأَذِنَتْ وَ قَالَتْ: لَوْ كَانَ بِهَا حَلَبٌ لَأَصَبْنَاهُ ۞ فَمَسَحَ الضَّرْعَ مِنْهَا وَ دَعَا اللهَ مَوْلَاهُ وَ وَلِيَّهُ ۞ فَدَرَّتْ وَ حَلَبَ، وَ سَقَى كُلًّا مِنَ الْقَوْمِ وَ أَرْوَاهُ ۞ ثُمَّ حَلَبَ وَ مَلَأَ الْإِنَاءَ وَ غَادَرَهُ لَدَيْهَا آيَةً جَلِيَّةً ۞ فَجَاءَ أَبُوْ مَعْبَدٍ وَ رَأَى اللَّبَنَ، فَذَهَبَ بِهِ الْعَجَبُ إِلَى أَقْصَاهُ ۞ وَ قَالَ: أَنِّيْ لَكِ هذَا، وَ لَا حَلُوْبَ بِالْبَيْتِ تَبِضُّ بقَطْرَةٍ لَبَنِيَّة ۞ !فَقَالَتْ: مَرَّ بِنَا رَجُلٌ مُبَارَكٌ كَذَا وَ كَذَا جُثْمَانُهُ وَ مَعْنَاهُ ۞ فَقَالَ هذَا صَاحِبُ قُرَيْش، وَ أَقْسَمَ بِكلِّ آلهِيَّةٍ ۞ بِأَنَّهُ لَوْ رَآهُ، لَآمَنَ بِهِ وَ اتَّبَعَهُ وَ دَنَاهُ ۞ وَ قَدِمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ الْمَدِيْنَةَ يَوْمَ الْاِثْنَيْنِ ثَانِيْ عَشَرَ رَبِيْعِ الْأَوَّلِ، وَ أَشْرَقَتْ بِهِ أَرْجَاؤُهَا الزَّكِيَّةُ ۞ وَ تَلَقَّاهُ الْأَنْصَارُ، وَ نَزَلَ بِقُبَّاءَ وَ أَسَّسَ مَسْجِدَهَا عَلَى تَقْوَاهُ ۞

Di Qudaid, beliau melewati tempat tinggal Ummu Ma'bad, seorang wanita Khuza'ah. Beliau ingin membeli daging atau susu darinya, namun tidak ada lagi.
Lalu beliau melihat kambing di rumahnya telah ditinggalkan dari pengembalaan karena telah payah. Beliau meminta izin kepadanya untuk memerah kambing itu.
Wanita itu mengizinkan dan berkata, "Seandainya pada kambing itu ada susunya, niscaya kami mendapatkannya."
Kemudian beliau mengusap susu kambing itu dan berdoa kepada Allah, Tuhannya. Maka kambing itu mengalir susu, lalu beliau memerah dan memberi minum serta menyegarkan setiap orang dari kaum itu. Lalu beliau memerah, memenuhi bejana, dan meninggalkannya pada wanita itu.
Tak lama kemudian datanglah Abu Ma'bad, sang suami dan ia melihat susu itu. Hal itu benar-benar membuatnya sangat heran. Ia bertanya, "Dari manakah susu ini? Padahal, tidak ada kambing perah di rumah ini yang dapat meneteskan air susu?"
Wanita itu menjawab, "Seorang laki-laki penuh berkah, demikian dan demikian tubuhnya, melewati tempat tinggal kita." Ia berkata, "Ini adalah orang Quraisy." Dan ia bersumpah dengan sebenarnya bahwa, seandainya ia melihatnya, niscaya ia akan beriman, mengikuti, dan mendekatinya.
Beliau tiba di Madinah pada hari senin tanggal 12 Rabi'ul Awal, dan bersinarlah penjuru-penjuru kota suci ini. Orang-orang Anshar menjemput beliau, lalu beliau singgah di Quba' dan membangun masjidnya atas dasar ketakwaan.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَكْمَلَ النَّاسِ خَلْقًا وَ خُلُقًا ذَا ذَاتٍ وَ صِفَاتٍ سَنِيَّةٍ، ۞ مَرْبُوْعَ الْقامَةِ، أَبْيَضَ اللَّوْنِ مُشَرَّبًا بِحُمْرَةٍ وَاسِعَ الْعَيْنَيْنِ أَكْحَلَهُمَا، أَهْدَبَ الْأَشْفَارِ قَدْ مُنِحَ الزَّجَجَ حَاجِبَاهُ ۞ مُفَلَّجَ الْأَسْنَانِ، وَاسِعَ الْفَمِ حَسَنَهُ، وَاسِعَ الْجَبِيْنِ ذَا جَبْهَةٍ هِلَالِيَّةٍ، ۞ سَهْلَ الْخَدَّيْنِ يُرَى فِيْ أَنْفِهِ بَعْضُ احْدِيْدَابٍ، حَسَنَ الْعِرْنَيْنِ أَقْنَاهُ ۞ بَعِيْدَ مَا بَيْنَ الْمَنْكَبَيْنِ، سَبْطَ الْكَتِفَيْنِ، ضَخْمَ الْكَرَادِيْسِ، قَلِيْلَ لَحْمِ الْعَقِبِ، كَثَّ اللِّحْيَةِ، عَظِيْمَ الرَّأْسِ، شَعْرُهُ إِلَى الشَّحْمَةِ الْأُذُنِيَّةِ، ۞ وَ بَيْنَ كَتِفَيْهِ خَاتَمُ النُّبُوَّةِ قَدْ عَمَّهُ النُّورُ وَ عَلَاهُ ۞ وَ عَرَقُهُ كَاللُّؤْلُؤِ، وَ عَرْفُهُ أَطْيَبُ مِنَ النَّفَحَاتِ الْمِسْكِيَّةِ، ۞ وَ يَتَكَفَّأُ فِيْ مَشْيَتِهِ، كَأَنَّمَا يَنْحَطُّ مِنْ صَبَبٍ ارْتَقَاهُ ۞ وَ كَانَ يُصَافِحُ الْمُصَافِحَ بِيَدِهِ الشَّرِيْفَةِ ۞ فَيَجِدُ مِنْهَا سَائِرَ الْيَوْمِ رَائِحَةً عَبْهَرِيَّةً، ۞ وَ يَضَعُهَا عَلَى رَأْسِ الصَّبِيِّ، ۞ فَيُعْرَفُ مَسُّهُ لَهُ مِنْ بَيْنِ الصِّبْيَةِ وَ يُدْرَاهُ ۞ يَتَلَأْلَأُ وَجْهُهُ الشَّرِيْفُ تَلَأْلُؤَ الْقَمَرَ فِي اللَّيْلَةِ البَدْرِيَّةِ، ۞ يَقُوْلُ نَاعِتُهُ: لَمْ أَرَ قَبْلَهُ وَ لَا بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَ لَا بَشَرٌ يَرَاهُ ۞

Beliau adalah manusia yang paling sempurna bentuk tubuhnya, perangainya, memiliki tubuh dan sifat-sifat yang luhur. Ukuran tubuhnya sedang, putih kemerah-merahan warna kulitnya, lebar matanya, bergerak, tebal bibirnya, kedua alisnya tipis dan panjang. Gigi serinya renggang, mulutnya lebar dan bagus. Dahinya lebar dan berdahi bulan muda. Datar pipinya, hidungnya tampak sedikit tinggi dan mancung. Berdada bidang, telapak tangannya lebar, tulang persendiannya besar, daging tumitnya sedikit, jenggotnya tebal, kepalanya besar, rambutnya sampai ke daun telinga.
Di antara bahunya terdapat cap kenabian yang telah diratai oleh cahaya. Peluhnya jernih bagaikan mutiara, dan baunya lebih semerbak daripada harumnya katsuri.
Cara jalan beliau tenang, seolah-olah beliau turun dari tempat yang tinggi. Bila beliau menjabat tangan orang dengan tangannya yang mulia, orang itu mendapati bau semerbak darinya sepanjang hari.
Bila beliau meletakkan tangannya di atas kepala anak-anak, diketahuilah sentuhannya pada anak itu di tengah anak-anak lainnya (Bila anak yang telah disentuh kepalanya itu kembali bermain dengan kawan-kawannya, dapat diketahui mana anak yang baru diusap kepalanya karena harumnya).
Wajah beliau yang mulia cemerlang seperti cemerlangnya bulan di malam purnama. Orang yang menyifatinya berkata, "Aku tidak melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seperti beliau. Dan tidak ada pula manusia yang melihat sepertinya."

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

وَ كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ شَدِيْدَ الْحَيَاءِ وَ التَّوَاضُعِ يَخْصِفُ نَعْلُهُ، وَ يَرْقَعُ ثَوْبَهُ، وَ يَحْلِبُ شَاتَهُ، وَ يَسِيْرُ فِيْ خِدْمَةِ أَهْلِهِ بِسِيْرَةٍ سَرِيَّةٍ، ۞ وَ يُحِبُّ الْفُقَرَاءَ وَ الْمَسَاكِيْنَ وَ يَجْلِسُ مَعَهُمْ، وَ يَعُوْدُ مَرْضَاهُمْ وَ يُشَيَّعُ جَنَائِزَهُمْ، وَ لَا يَحْقِرُ فَقِيْرًا أَدْقَعَهُ الْفَقْرُ وَ أَشْوَاهُ ۞ وَ يَقْبَلُ الْمَعْذِرَةِ، وَ لَا يُقَابِلُ أَحَدًا بِمَا يَكْرَهُ، وَ يَمْشِيْ مَعَ الْأَرْمِلَةِ وَ ذَوِي الْعُبُوْدِيَّة، ۞ وَ لَا يَهَابُ الْمُلُوْك، وَ يَغْضَبُ للهِ تَعَالَى وَ يَرْضَى لِرِضَاهُ ۞ وَ يَمْشِيْ خَلْفَ أَصْحَابِهِ وَ يَقُوْلُ: (خَلُّوْ ظَهْرِيْ ۞ لِلْمَلَائِكَةِ الرُّوْحَانِيَّةِ)، ۞ وَ يَرْكَبُ الْبَعِيْرَ، وَ الْفَرَسَ، وَ الْبَغْلَةَ، وَ حِمَارًا بَعْضُ الْمُلُوْكِ إِلَيْهِ أَهْدَاهُ ۞ وَ يَعْصِبُ عَلَى بَطْنِهِ الْحَجَرَ مِنَ الْجُوْعِ، وَ قَدْ أُوْتِيَ مَفَاتِيْحَ الْخَزَائِنِ الْأَرْضِيَّةِ، ۞ وَ رَاوَدَتْهُ الْجِبَالُ بِأَنْ تَكُوْنَ لَهُ ذَهَبًا فَأَبَاهُ ۞ وَ كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يُقِلُّ اللَّغْوَ، وَ يَبْدَأُ مَنْ لَقِيَهُ بِالسَّلَامِ، ۞ وَ يُطِيْلُ الصَّلَاةَ وَ يَقْصُرُ الْخُطَبَ الْجُمَعِيَّةَ، ۞ وَ يَتَأَلَّفُ أَهْلَ الشَّرَفِ، وَ يُكْرِمُ أَهْلَ الْفَضْلِ، وَ يَمْزَحُ وَ لَا يَقُوْلُ إِلَّا حَقًّا يُحِبُّهُ اللهُ تَعَالَى وَ يَرْضَاهُ ۞ وَ هَا هُنَا وَقَفَ بِنَا جَوَادُ الْمَقَالِ عَنِ الْطِّرَادِ فِي الْحَلْبَةِ الْبَيَانِيَّة، ۞ وَ بَلَغَ ظَاعِنُ الْإِمْلَاءِ فِيْ فَدَافِدِ الْإِيْضَاحِ مُنْتَهَاهُ ۞

Beliau seorang yang sangat pemalu dan rendah hati. Beliau mengesol sendiri sandalnya, menambal pakaiannya, dan memerah kambingnya. Beliau melanyani keluarganya dengan perilaku yang baik.
Beliau mencintai orang-orang fakir miskin dan duduk bersama mereka, menjenguk orang-orang sakit di antara mereka, mengiringi jenazah mereka, tidak menghina orang fakir yang telah direndahkan oleh kefakirannya.
Beliau menerima alasan, dan tidak menghadapi seseorang dengan sesuatu yang tidak disukai.
Beliau berjalan dengan janda-janda dan hamba sahaya. Beliau tidak takut kepada raja-raja, dan beliau marah karena Allah Ta'ala dan ridha karena keridhaan-Nya.
Beliau berjalan di belakang para sahabatnya dan bersabda, "Kosongkanlah belakangku untuk Malaikat Ruhaniyah!" Beliau mengendarai unta, kuda, baghal (peranakan kuda dan keledai), dan keledai yang dihadiahkan oleh sebagian raja kepadanya.
Beliau ikatkan batu di perutnya karena lapar, padahal beliau telah diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi. Gunung-gunung merayunya untuk menjadi emas baginya, namun beliau menolaknya. Beliau menyedikitkan hal-hal yang berkaitan dengan dunia.
Beliau memulai salam kepada orang yang bertemu dengannya.
Beliau panjangkan shalat dan beliau pendekkan khutbah Jum'at. Beliau simpati kepada orang-orang mulia, beliau hormati orang-orang utama. Beliau bergurau tetapi tidak mengatakan kecuali yang benar dan disukai oleh Allah Ta'ala.
Di sini kami hentikan perkataan-perkataan baik yang berisi penjelasan-penjelasan. Dan sampailah penghabisan seluruh bacaan dalam menjelaskan perihal Nabi Muhammad dengan terang.

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Semoga Allah mengharumkan makam mulia Nabi dengan keharuman wangi-wangian shalawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi.

اللَّهُمَّ يَا بَاسِطَ الْيَدَيْنِ بِالْعَطِيَّةِ ۞ يَا مَنْ إِذَا رُفِعَتْ إِلَيْهِ أَكُفُّ الْعَبْدِ كَفَاهُ ۞ يَا مَنْ تَنَزَّهَ فِيْ ذَاتِهِ وَ صِفَاتِهِ الْأَحَدِيَّةِ ۞ عَنْ أَنْ يَكُوْنَ لَهُ فِيْهَا نَظَائِرُ وَ أَشْبَاهُ ۞ يَا مَنْ تَفَرَّدَ بِالْبَقَاءِ وَ الْقِدَمِ وَ الْأَزَلِيَّةِ ۞ يَا مَنْ لَا يُرَجَّى غَيْرُهُ، وَ لَا يُعَوَّلُ عَلَى سِوَاهُ ۞ يَا مَنِ اسْتَنَدَ الْأَنَامُ إِلَى قُدْرَتِهِ الْقَيُّوْمِيَّةِ ۞ وَ أَرْشَدَ بِفَضْلِهِ مَنِ اسْتَرْشَدَهُ وَ اسْتَهْدَاهُ ۞ نَسْأَلُكَ اللّهُمَّ بِأَنْوَارِكَ الْقُدْسِيَّةِ ۞ الَّتِيْ أَزَاحَتْ مِنْ ظُلُمَاتِ الشَّكِّ دُجَاهُ ۞ وَ نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِشَرَفِ الذَّاتِ الْمُحَمَّدِيَّةِ ۞ وَ مَنْ هُوَ آخِرُ الْأَنْبِيَاءِ بِصُوْرَتِهِ وَ أَوَّلُهُم بِمَعْنَاهُ ۞ وَ بِآلِهِ كَوَاكِبُ أَمْنِ الْبَرِيَّةِ ۞ وَ سَفِيْنَةِ السَّلَامَةِ وَ النَّجَاةِ ۞ وَ بِأَصْحَابِهِ أُوْلِي الْهِدَايَةِ وَ الْأَفْضَلِيَّةِ ۞ الَّذِيْنَ بَذَلُوْا نُفُوْسَهُمْ للهِ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِنَ اللهِ ۞ وَ بِحَمَلَةِ شَرِيْعَتِهِ أُوْلِي الْمَنَاقِبِ وَ الْخُصُوْصِيَّةِ ۞ الَّذِيْنَ اسْتَبْشَرُوْا بِنِعْمَةٍ وَ فَضْلٍ مِنَ اللهِ ۞ أَنْ تُوَفِّقَنَا فِي الْأَقْوَالِ وَ الْأَعْمَالِ لِإِخْلَاصٍ النَّيَّةِ ۞ وَ تُنْجِحَ لِكُلٍّ مِنَ الْحَاضِرِيْنَ وَ الْغَائِبِيْنَ مَطْلَبَهُ وَ مُنَاهُ. ۞ وَ تُخَلِّصَنَا مِنْ أَسْرِ الشَّهَوَاتِ وَ الْأَدْوَاءِ الْقَلْبِيَّةِ. ۞ وَ تُحَقِّقَ لَنَا مِنْ الْآمَالِ مَا بِكَ ظَنَنَّاهُ. ۞ وَ تَكْفِيْنَا كُلَّ مُدْلَهِمَّةٍ وَ بَلِيَّةِ. ۞ وَ لَا تَجْعَلْنَا مِمَّنْ أَهْوَاهُ هَوَاهُ. ۞ وتُدني لنا من حُسْنِ اليَقينِ قُطُوفاً دانِيَة ًجَنِيَّة. ۞ وتَمْحُو عَنَّا كُلَّ ذنْبٍ جَنَيْناه. ۞ وَ تَسْتُرُ لِكُلٍّ مِنَّا عَيْبَهُ وَ عَجْزَهُ وَ عِيَّهُ. ۞ وَ تُسَهِّلَ لَنَا مِنْ صَالِحِ الْأَعْمَالِ مَا عَزَّ ذُرَاهُ ۞ وَ تَعُمَّ جَمْعَنَا هذَا مِنْ خَزَائِنِ مِنَحِكَ السَّنِيَّةِ. ۞ بِرَحْمَةٍ وَ مَغْفِرَةٍ، وَ تُدِيْمَ عَمَّنْ سِوَاكَ غِنَاهُ. ۞ اللّهُمَّ إِنَّكَ جَعَلْتَ لِكُلِّ سَائِلٍ مَقَامًا وَ مَزِيَّةً وَ لِكُلِّ رَاجٍ مَا أَمَّلَهُ فِيْكَ وَ رَجَاهُ. ۞ وَ قَدْ سَئَلْنَاكَ رَاجِيْنَ مَوَاهِبَكَ اللَّدُنِيَّةَ. ۞ فَحَقِّقْ لَنَا مَا مِنْكَ رَجَوْنَاهُ. ۞ اللّهُمَّ آمِنِ الرَّوْعَاتِ، وَ أَصْلِحِ الرُّعَاةَ وَ الرَّعِيَّةَ، ۞ وَ أَعْظِمِ الْأَجْرَ لِمَنْ جَعَلَ هذَا الْخَيْرَ فِيْ (هذَا الْيَوْمَ وَأَجْرَاهُ) اللّهُمَّ اجْعَلْ هذَا الْبَلْدَ وَ سَائِرَ بِلَادِ الْإِسْلَامِ آمِنَةً رَخِيَّة، ۞ وَاسْقِنَا غَيْثًا يَعُمُّ انْسِيَابُ سَيْبِهِ السَّبْسَبَ وَ رُبَاهُ ۞ وَ اغْفِرْ لِناسِجِ هذِهِ الْبُرُوْدِ الْمُحَبَّرةِ الْمَوْلِدِيَّةِ، ۞ سَيِّدَنَا جَعْفَرٍ مَنْ إِلَى الْبَرْزَنْجِيْ نِسْبَتَهُ وَ مُنْتَمَاهُ، ۞ وَ حَقِّقْ لَهُ الْفَوْزَ بِقُرْبِكَ وَ الرَّجَاءَ وَ الْأُمْنِيَّةَ، ۞ وَ اجْعَلْ مَعَ الْمُقَرَّبِيْنَ مَقِيْلَهُ وَ سُكْنَاهُ ۞ وَ اسْتُرْ لَهُ عَيْبَهُ، وَ عَجْزَهُ، وَ حَصْرَهُ، وَعِيَّهُ، ۞ وَ لِكَاتِبِهَا وَ قَارِئِهَا، وَ مَنْ أَصَاخَ سَمْعَهُ إِلَيْهِ وَ أَصْغَاهُ ۞ اللّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى أَوَّلِ قَابِلٍ لِلتَّجَلِّيْ مِنَ الْحَقِيْقَةِ الْكُلِّيَّةِ، ۞ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ مَنْ نَصَرَهُ وَ وَالَاهُ، ۞ مَا شُنِّفتْ الْآذَانُ مِنْ وَصْفِهِ الدُّرِّيِّ بِأَقْرَاطٍ جَوْهَرِيَّةٍ، ۞ وَ تَحَلَّتْ صُدُوْرُ الْمَحَافِلِ الْمُنِيْفَةِ بِعُقُوْدِ حُلَاهُ ۞ وَ أَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَ التَّسْلِيْمِ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ وَ الْمُرْسَلِيْنَ ۞ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ ۞ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، ۞ وَ سَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، ۞ وَ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Ya Allah, wahai Dzat yang kekuasaan-Nya terbuka dengan pemberian, wahai Dzat yang apabila diangkat telapak-telapak tangan hamba kepada-Nya, Dia mencukupinya, wahai Dzat yang mahasuci dalam dzat dan sifat-Nya, Yang Maha Esa dari adanya sesuatu yang menyamai dan menyerupai-Nya, wahai Dzat yang tersendiri (satu-satunya) dengan kekekalan, keterdahuluan (dan tanpa permulaan), dan azali, wahai Dzat yang selain-Nya tidak diharapkan, dan selain-Nya tidak dimintai pertolongan, wahai Dzat yang manusia bersandar kepada kekuasaan-Nya yang terus-menerus, dan Dia memberikan petunjuk dengan kemurahan-Nya kepada orang yang memohon petunjuk-Nya... kami mohon kepada-Mu, ya Allah, dengan cahaya-cahaya-Mu yang suci dari segala kekurangan, yang menghilangkan gelap gulitanya keraguan, dan kami bertawasul kepada-Mu dengan kemuliaan diri Nabi Muhammad, nabi yang terakhir dalam bentuknya dan yang paling awal dalam hakikatnya, juga dengan para keluarganya, bintang-bintang keamanan dan perahu keselamatan, serta para sahabatnya yang mempunyai petunjuk dan keutamaan, yang menyerahkan jiwa mereka kepada Allah karena mencari anugerah dari-Nya, juga para pembawa syariat beliau yang memiliki riwayat-riwayat dan kekhususan, yang merasa senang dengan nikmat dan karunia dari Allah... agar Engkau memberi petunjuk kepada kami supaya dapat ikhlas dalam perkataan dan perbuatan, dan Engkau luluskan apa yang dicari dan dicita-citakan setiap orang yang hadir, dan Engkau selamatkan kami dari tawanan nafsu dan penyakit-penyakit hati, dan Engkau wujudkan harapan-harapan yang kami prasangkakan terhadap-Mu, dan Engkau pelihara kami dari segala kegelapan hati dan cobaan.
Janganlah Engkau jadikan kami termasuk golongan orang yang ditunggangi hawa nafsu. Dan kami mohon agar Engkau dekatkan kepada kami buah yang mudah diambilnya dan sudah matang karena keyakinan yang baik, dan agar Engkau hapuskan dari kami setiap dosa yang kami perbuat, dan agar Engkau tutup masing-masing dari kami akan cacat, kelalaian, dan kebingungannya, dan agar Engkau mudahkan bagi kami baiknya amal yang bagian puncaknya itu sulit, dan agar Engkau ratakan kepada kami perbendaharaan karunia-Mu yang mulia, dengan rahmat dan ampunan-Mu, dan agar Engkau kekalkan kekayaan kami dengan tidak membutuhkan selain Engkau.
Ya Allah, amankanlah kami dari hal-hal yang menakutkan, perbaikilah para pemimpin dan rakyat. Besarkanlah pahala bagi orang yang melakukan kebaikan pada hari ini.
Ya Allah, jadikanlah negeri ini dan seluruh negeri Islam aman dan makmur. Siramilah kami dengan hujan yang aliran hujan itu merata kepada tanah datar dan bukitnya.
Ampunilah penenun jubah pujian nan elok yang berkenaan dengan kelahiran Nabi, yaitu Sayyidina Ja’far, yang nasabnya sampai kepada Sayyid Rasul Al-Barzanji. Dan wujudkanlah baginya kebahagiaan, harapan, dan cita-cita dekat dengan-Mu. Dan jadikanlah tempat peristirahatan dan tempat tinggalnya bersama orang-orang yang didekatkan kepada-Mu. Tutuplah cacat, kelemahan, keterbatasan, dan kebingungannya. Dan ampunilah pula penulis, pembaca, dan orang yang mendengarkannya.
Berilah rahmat dan kesejahteraan atas orang yang pertama menerima tajalli dari hakikat keseluruhan, yaitu Nabi Muhammad. Juga atas keluarganya, sahabatnya, serta orang yang menolong dan memuliakannya selama telinga dihiasi dengan anting-anting permata karena mendengarkan untaian kata tentang sifat-sifat beliau dan selama panggung-panggung perayaan dihiasi dengan kalung hiasan kenabian. Rahmat dan kesejahteraan yang paling sempurna semoga senantiasa tercurah atas junjungan kami, Nabi Muhammad, penutup para nabi, serta keluarga dan sahabatnya semua.
Mahasuci Tuhanmu, wahai Nabi, yang memiliki kemuliaan dari sesuatu yang mereka (orang-orang kafir) sifatkan. Semoga kesejahteraan juga senantiasa terlimpah atas para rasul. Segala puji itu milik Allah, Tuhan sekalian alam.

مَحَلُّ الْقِيَامِ

Mahalul Qiyam

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ


يَا نَبِيْ سَلَامٌ عَلَيْكَ ۩ يَا رَسُوْلْ سَلَامٌ عَلَيْكَ

يَا حَبِيْبْ سَلَامْ عَلَيْكَ ۩ صَلَواتُ اللهِ عَلِيْكَ.

أَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا ۩ فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُوْرُ

مِثْلَ حُسْنِكْ مَا رَأَيْنَا ۩ قَطُّ يَا وَجْهَ السُّرُوْرِ

أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ ۩ أَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ

أَنْتَ إِكْسِيْرٌ وَ غَالِيْ ۩ أَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ

يَا حَبِيْبِيْ يَا مُحَمَّدْ ۩ يَا عَرُوْسَ الْخَافِقَيْنِ

يَا مُؤَيَّدْ يَا مُمَجَّدْ ۩ يَا إِمَامَ الْقِبْلَتَينِ

مَنْ رَأَى وَجْهَكَ يَسْعَدْ ۩ يَا كَرِيْمَ االْوَالِدَيْنِ

حَوْضُكَ الصَّافِي الْمَبَرَّدْ ۩ وِرْدُنَا يَوْمَ النُّشُوْرِ

مَا رَأَيْنَا الْعِيْسَ حَنَّتْ ۩ بِالسُّرَى إِلَّا إِلَيْكَ

وَ الْغَمَامَةْ قَدْ أَظَلَّتْ ۩ وَ الْمَلَا صَلُّوْا عَلَيْكَ

وَ أَتَاكَ الْعُوْدُ يَبْكِيْ ۩ وَ تَذَلَّلْ بَيْنَ يَدَيْكَ

وَ أَسْتَجَارَتْ يَا حَبِيْبِيْ ۩ عِنْدَكَ الظَّبْيُ النُّفُوْرُ

عِنْدَمَا شَدُّوْا الْمَحَامِلْ ۩ وَ تَنَادَوْا لِلرَّحِيْلِ

جِئْتُهُمْ وَ الدَّمْعُ سَائِلْ ۩ قُلْتُ قِفْ لِيْ يَا دَلِيْلُ

هَلْ تُحَمِّلْ لِيْ رَسَائِلْ ۩ أَيُّهَا الشَّوْقُ الْجَزِيْلُ

نَحْوُ هَاتِيْكَ الْمَنَازِلْ ۩ بِالْعَشِيِّ وَ الْبُكُوْرِ

كُلُّ مَنْ فِي الْكَوْنِ هَامُوْا ۩ فِيْكَ يَا بَاهِي الْجَبِيْنِ

وَ لَهُمْ فِيْكَ غَرَامٌ ۩ وَ اشْتِيَاقٌ وَ حَنِيْنٌ

فِيْ مَعَانِيْكَ الْأَنَامُ ۩ قَدْ تَبَدَّتْ حَائِرِيْنَ

أَنْتَ لِلرُّسُلِ خِتَامٌ ۩ أَنْتَ لِلْمَوْلَى شَكُوْرُ

عَبْدُكَ الْمِسْكِيْنُ يَرْجُوْ ۩ فَضْلَكَ الْجَمَّ الْغَفِيْرُ

فِيْكَ قَدْ أَحْسَنْتُ ظَنِّيْ ۩ يَا بَشِيْرُ يَا نَذِيْرُ

فَأَغِثْنِيْ وَ أَجِرْنِيْ ۩ يَا مُجِيْرُ مِنَ السَّعِيْرِ

يَا غِيَاثِيْ يَا مَلَاذِيْ ۩ فِيْ مُلِمَّاتِ الْأُمُوْرِ

سَعْدَ عَبْدٌ قَدْ تَمَلَّى ۩ وَ انْجَلَى عَنْهُ الْحَزِيْنُ

فِيْكَ يَا بَدْرٌ تَجَلَّى ۩ فَلَكَ الْوَصْفُ الْحَسِيْ

لَيْسَ أَزْكَى مِنْكَ أَصْلًا ۩ قَطُّ يَا جَدَّ الْحُسَيْنِ

فَعَلَيْكَ اللهُ صَلَّى ۩ دَائِمًا طُوْلَ الدُّهُوْرِ

يَا وَلِيَّ الْحَسَنَاتِ ۩ يَا رَفِيْعَ الدَّرَجَاتِ

كَفِّرْ عَنِّي الذُّنُوْبَ ۩ وَ اغْفِرْ عَنِّي السَّيِّئَاتِ

أَنْتَ غَفَّارُ الْخَطَايَا ۩ وَ الذُّنُوْبِ الْمُوْبِقَاتِ

أَنْتَ سَتَّارُ الْمَسَاوِيْ ۩ وَ مُقِيْلُ الْعَثَرَاتِ

عَالِمُ السِّرِّ وَ أَخْفَى ۩ مُسْتَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

رَبِّ فَارْحَمْنَا جَمِيْعًا ۩ بِجَمِيْعِ الصَّالِحَاتِ

وَ صَلَاةُ اللهِ تَغْشَا ۩ عَدَّ تَحْرِيْرِ السُّطُوْرِ

أَحْمَدَ الْهَادِيْ مُحَمَّدْ ۩ صَاحِبَ الْوَجْهِ الْمُنِيْرِ.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ


يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ ۩ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَ سَلِّمْ

يَا رَبِّ بَلِّغْهُ الْوَسِيْلَةْ ۩ يَا رَبِّ خُصَّهُ بِالْفَضِيْلَةْ

يَا رَبِّ وَ ارْضَ عَنِ الصَّحَابَةْ ۩ يَا رَبِّ وَ ارْضَ عَنِ السُّلَالَةْ

يَا رَبِّ وَ ارْضَ عَنِ الْمَشَايِخْ ۩ يَا رَبِّ فَارْحَمْ وَالِدِيْنَا

يَا رَبِّ وَ ارْحَمْنَا جَمِيْعًا ۩ يَا رَبِّ وَ ارْحَمْ كُلَّ مُسْلِمْ

يَا رَبِّ وَ اغْفِرْ لِكُلِّ مُذْنِبْ ۩ يَا رَبِّ لَا تَقْطَعْ رَجَانَا

يَا رَبِّ يَا سَامِعْ دُعَانَا ۩ يَا رَبِّ بَلِّغْنَا نَزُوْرُهْ

يَا رَبِّ تَغْشَانَا بِنُوْرِهْ ۩ يَا رَبِّ حِفْظَانَكْ وَ أَمَانَكْ

يَا رَبِّ وَ اسْكِنَّا جِنَانَكْ ۩ يَا رَبِّ أَجِرْنَا مِنْ عَذَابِكْ

يَا رَبِّ وَ ارْزُقْنَا الشَّهَادَةْ ۩ يَا رَبِّ حِطْنَا بِالسَّعَادَةْ

يَا رَبِّ وَ اصْلِحْ كُلَّ مُصْلِحْ ۩ يَا رَبِّ وَاكِفْ كُلَّ مُؤْذِيْ

يَا رَبِّ نَخْتِمْ بِالْمُشَفَّعْ ۩ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَ سَلِّمْ.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ


يَا رَسُوْلَ اللهِ سَلَامٌ عَلَيْكَ ۩ يَا رَفِيْعَ الشَّانِ وَ الدَّرَجِ

عَطْفَةً يَا جِيْرَةَ الْعَلَمِ ۩ يَا أُهَيْلَ الْجُوْدِ وَ الْكَرَمِ

نَحْنُ جِيْرَانٌ بِذَا الْحَرَمِ ۩ حَرَمِ الْإِحْسَانِ وَ الْحَسَننِ

نَحْنُ مِنْ قَوْمٍ بِهِ سَكَنُوْا ۩ وَ بِهِ مِنْ خَوْفِهِمْ آمِنُوْا.

وَ بِآيَاتِ الْقُرْآنِ عُنُوْا ۩ فَاتَّئِدْ فِيْنَا أَخَا الْوَهَنِ

نَعْرِفُ الْبَطْحَا وَ تَعْرِفُنَا ۩ وَ الصَّفَا وَ الْبَيْتُ يَأْلَفُنَا

وَ لَنَا الْمَعْلَى وَ خَيْفُ مِنَى ۩ فَاعْلَمَنْ هذَا وَ كُنْ وَ كُنِ

وَ لَنَا خَيْرُ الْأَنَامِ أَبُ ۩ وَ عَلِيُّ الْمُرْتَضَى حَسَبُ.

وَ إِلَى السِّبْطَيْنِ نَنْتَسِبُ ۩ نَسَبًا مَا فِيْهِ مِنْ ذَخَنِ

كَمْ إِمَامٍ بَعْدَهُ خَلَفُوْا ۩ مِنْهُ سَادَاتٌ بِذَا عُرِفُوْا

وَ بِهذَا الْوَصْفِ قَدْ وُصِفُوْا ۩ مِنْ قَدِيْمِ الدَّهْرِ وَ الزَّمَنِ

مِثْلَ زَيْنِ الْعَابِدِيْنَ عَلِيْ ۩ وَ ابْنِهِ الْيَاقِرِ خَيْرِ وَلِيْ

وَ الْإِمَامِ الصَّادِقِ الْحَفِلِ ۩ وَ عَلِيِّ ذِي الْعُلَا الْيَقِيْنِ

فَهُمُ الْقَوْمُ الَّذِيْنَ هُدُوْا ۩ وَ بِفَضْلِ اللهِ قَدْ سَعِدُوْا

وَ لِغَيْرِ اللهِ مَا قَصَدُوْا ۩ وَ مَعَ الْقُرْآنِ فِيْ قَرَنِ

أَهْلُ بَيْتِ الْمُصْطَفَى الطُّهُرِ ۩ هُمْ أَمَانُ الْأَرْضِ فَادَّكِرِ

شُبِّهُوْا بِالْأَنْجُمِ الزُّهُرِ ۩ مِثْلَ مَا قَدْ جَاءَ فِي السُّنَنِ

وَ سَفِيْنٌ لِلنَّجَاةِ إِذَا ۩ خِفْتَ مِنْ طُوْفَانِ كُلِّ أَذَى

فَانْجُ فِيْهَا لَا تَكُوْنُ كَذَا ۩ وَ اعْتَصِمْ بِاللهِ وَ اسْتَعِنِ

رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْكَتِهِمْ ۩ وَ اهْدِنَا الْحُسْنَى بِحُرْمَتِهِمْ

وَ أَمِتْنَا فِيْ طَرِيْقَتِهِمْ ۩ وَ مُعَافَاةٍ مِنَ الْفِتَنِ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ


صَلَاةُ اللهْ سَلَامُ اللهْ ۩ عَلَى طه رَسُوْلِ اللهِ

صَلَاةُ اللهْ سَلَامُ اللهْ ۩ عَلَى يس حَبِيْبِ اللهْ

تَوَسَّلْنَا بِبِسْمِ اللهْ ۩ وَ بِالْهَادِيْ رَسُوْلِ اللهْ

وَ كُلِّ مُجَاهِدٍ للهِ ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

إِلهِيْ سَلِّمِ الْأُمَّةْ ۩ مِنَ الْآفَاتِ وَ النِّقْمَةْ

وَ مِنْ هَمٍّ وَ مِنْ غُمَّةْ ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

إِلهِيْ نَجِّنِيْ وَ اكْشِفْ ۩ جَمِيْعَ أَذِيَّةٍ وَ اصْرِفْ

مَكَائِدِ الْعِدَا وَ الْطُفْ ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

إِلهِيْ نَفِّسِ الْكُرْبَا ۩ مِنَ الْعَاصِيْنَ وَ الْعَطْبَا

وَ كُلَّ بَلِيَّةٍ وَ وَبَا ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

فَكَمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ ۩ وَ كَمْ مِنْ ذِلَّةٍ فَصَلَتْ

وَ كَمْ مِنْ نِعْمَةٍ وَصَلَتْ ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

وَ كَمْ أَغْنَيْتَ ذَا الْعُمْرِ ۩ وَ كَمْ أَوْلَيْتَ ذَا الْفَقْرِ

وَ كَمْ عَافَيْتَ ذَا الْوِزْرِ ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

لَقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَلْبِ ۩ جَمِيْعُ الْأَرْضِ مَعْ رَحْبِ

فَانْجُ مِنَ الْبَلَا الصَّعْبِ ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

أَتَيْنَا طَالِبِي الرِّفْدِ ۩ وَ جُلِّ الْخَيْرِ وَ السَّعْدِ

فَوَسِّعْ مِنْحَةَ الْأَيْدِيْ ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

فَلَا تَرْدُدْ مَعَ الْخَيْبَةْ ۩ بَلِ اجْعَلْنَا عَلَى الطَّيْبَةْ

أَيَا ذَا الْعِزِّ وَ الْهَيْبَةْ ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

وَ إِنْ تَرْدُدْ فَمَنْ نَأْتِيْ ۩ بِنَيْلِ جَممِيْعِ حَاجَاتِيْ

أَيَا جَالِي الْمُلِمَّاتِ ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

إِلهِيْ اغْفِرْ وَ أَكْرِمْنَا ۩ بِنَيْلِ مَطَالِبٍ مِنَّا

وَ دَفْعِ مَسَاءَةٍ عَنَّا ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

إِلهِيْ أَنْتَ ذُوْ لُطْفٍ ۩ وَ ذُوْ فَضْلٍ وَ ذُوْ عَطْفٍ

وَ كَمْ مِنْ كُرْبَةٍ تَنْفِيْ ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

وَ صَلِّ عَلَى النَّبِيِّ الْبَرِّ ۩ بِلَا عَدٍّ وَ لَا حَصْرِ

وَ آلِ سَادَةٍ غُرِّ ۩ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهْ

صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى النَّبِيِّ خَيْرِ الْبَشَرْ

وَ الْآلِ وَ الْبَدْرِ قِنَا مِنْ كُلِّ شَرّْ

اللّهُمَّ لَا تُؤَاخِذْنَا بِالْجَرِيْرَةْ

وَ أَصْلِحْ لَنَا الْعَلَانِيَةَ وَ السَّرِيْرَةْ

Komentar